Page 115 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 115

Selama  diskusi,  Anin  merasa  tidak  fokus.  Hidungnya  mencium
         wangi melati. “kata orang, kalau ada wangi bunga berarti ada hantu.
         Hiih  serem  banget”  Anin  merinding  memikirkannya.  Nia  yang  sedari
         tadi memperhatiikan temannya itu pun menepuk pundak Anin. “Hayo
         kamu  kepikiran  siapa?”  ledek  Nia.  “  Allahu  Akbar!  Kaget  Anin”  Anin
         memajukan  bibirnya  seperti  bebek.  “Iya  kamu  keliatan  ga  fokus  nih,
         ayo  dong  fokus!”  Tegas  Bisma.  “  Aku  mau  ke  kamar  mandi  dulu!”
         kata Anin. “Ya sudah, kamar mandinya ada di ujung Lorong, ya” kata
         Bisma  sembari  menunjuk  lorong  menuju  kamar  mandi.  Anin  pun
         bergegas ke kamar mandi.

























                   Sepanjang  perjalanan  ia  merinding  melihat  banyak  patung-
         patung  khas  Bali.  “Serem  banget  sih  ini  rumahnya,”gumam  Anin.  Ia
         juga  mencium  wangi  dupa  dan  bunga-bunga.  “Penasaran  jadinya,  ini
         wanginya tercium jelas dari kamar ini,”gumam Anin lagi. Ia pun iseng
         mengintip  salah  satu  kamar  Bisma.  “  Ya  Allah  apa  itu?”  Teriak  Anin.
         Ia melihat topeng mengerikan dan beberapa sesajen di kamar Bisma.
         Anin  pun  buru-buru  menutup  pintu  kamar  itu  dan  berlari
         meninggalkan kamar tersebut.




                                                                     111
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120