Page 176 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 176

Sepulang  sekolah,  Zaya  dan  Ica  langsung  pergi  ke  toko  Abah.
         Mereka  membeli  beberapa  makanan  ringan  serta  minuman  segar
         untuk dibawa pulang. Zaya dan Ica tampak sangat akur meskipun
         mereka  berasal  dari  suku  yang  berbeda.  "Ca  kamu  ingat  tidak
         dulu  kita  pernah  bertengkar  karena  kata  atos?  Menurutmu  atos
         artinya  sudah  tapi  menurutku  atos  itu  keras"  kata  Zaya.  "Eh
         kamu  masih  mengingatnya,  aku  kan  lupa  kalau  aku  sudah  pindah
         ke Kota Bogor.
               Maklum,  aku  terbiasa  berpindah  Kota  dan  terakhir  sebelum
         pindah  ke  sini  aku  tinggal  di  daerah  Jawa  Tengah.  Tapi  jika
         diingat  kembali,  kita  tak  mungkin  bisa  seakrab  ini  ya  Zaya
         seandainya  tidak  ada  kejadian  kata  atos  itu  "  ucap  Ica.  "Ayahmu
         tentara  ya,  jadi  berpindah-pindah  selalu.  Nanti  seandainya  kamu
         pindah lagi aku pasti kesepian" kata Zaya.
             Nada  suaranya  terdengar  sangat  sedih.  "Nanti  kita  bisa
         berkirim  surat  kok.  Aku  dengan  teman-temanku  sebelumnya
         masih sering berkirim surat" kata Ica. "Janji ya kamu harus inget
         kirim  surat  ke  Zaya  seandainya  kita  jauh"  Zaya  memberikan  jari
         kelingkingnya. "Iya Zaya, aku janji" kata Ica sembari mengaitkan
         jari  kelingkingnya  ke  Ica.  "Ya  sudah  yuk  pulang.  Pasti  ibu  ku
         sudah menunggu kita" ajak Zaya. Ia merangkul lengan temannya
         itu. Mereka pun berjalan bergegas menuju kasir untuk membayar
         belanjaan mereka lalu setelah itu mereka pulang.



                                                                     165
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181