Page 177 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 177

Ketika malam tiba, Zaya dan Ica berniat menonton film Barbie
         di  kamar  Zaya.  Namun  sayup-sayup  Zaya  mendengar  suara
         orang  bernyanyi  dari  luar  jendela  kamar  Zaya.  "Ih  Ica,  kamu
         dengar  tidak?  Malam  kayak  gini  ada  orang-orang  bernyanyi.
         Bukannya  mereka  tidur"  Protes  Zaya.  "Eh  gak  boleh  gitu  Zaya,
         mereka itu sedang beribadah. Kamu ini asal menuduh "ucap Ica.
             Sembari memasang film yang akan mereka saksikan. " Loh eh,
         aku  tidak  tau.  Mereka  tidak  pernah  cerita"  kata  Zaya.
           "Indonesia  itu  luas  Zaya,  tidak  semuanya  memiliki  agama  yang
         sama.   Dan   kita   harus   menghormati   perbedaan   tersebut.
         Memangnya  kamu  pernah  bertanya  kepada  mereka  atau  kepada
         ibumu?"  Tanya  Ica  "he  he  he  belum  sih,  aku  tidak  berani
         berkenalan  dengan  mereka  atau  bertanya  mengenai  hal  ini
         kepada  ibu"  jawab  Zaya  sambil  tertawa  kecil.  "Dari  mana  kamu
         tau jika mereka sedang beribadah?" Tanya Zaya.
            "Aku terbiasa berpindah-pindah tempat, terkadang tetanggaku
         tidak  semuanya  seagama.  Ada  yang  Hindu,  Budha,  Kristen
         Protestan,  Katolik,  atau  Khonghucu.  Meski  begitu,  kami  tidak
         pernah  saling  berselisih"  jelas  Ica.  "Wah  pengalamanmu  banyak
         sekali  ya,  aku  harus  banyak  belajar  dari  Ica"  ucap  Zaya  kagum.
         "Ya  sudah,  kita  mulai  aja  yuk  filmnya.  Aku  sudah  tidak  sabar"
         ajak  Ica.  "Ok  deh,  yuk  kita  mulai"  ucap  Zaya.  Mereka  pun
         menonton film Barbie bersama.





















                                                                     166
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182