Page 77 - Sastra Anak Sandi Budiana, M.Pd
P. 77
Keesokan harinya Banyu mengajak teman-teman kelasnya untuk
bermain ke rumahnya. Namun tidak semua temannya dapat ikut
karena sebagian mengikuti les dan memiliki keperluan setelah pulang
sekolah. " Assalamualaikum Ibu inyong pulang, bareng kanca-kancaku
nih" teriak Banyu. "Sini nduk, masuk ke dalam saja. Ajak teman-
temanmu juga ya" Sahut ibunya. "Yuk ibu pasti sudah masak nih" ucap
Banyu "siap" Kata Ari "yuk Linda masuk" ajak Ayu menggandeng
tangan Linda.
Mereka berempat menuju ruang makan. "Assalamualaikum ibu"
ucap mereka "eh waalaikumsalam sini duduk" ucap ibu Banyu.
Mereka satu persatu mencium tangan ibu Banyu sembari berkenalan
dengan ibu Banyu, lalu duduk di kursi masing-masing. "Silahkan
dimakan ya, ibu masak gudeg, tempe mendoan, dan orek tempe.
Semoga suka" kata ibu Banyu.
Mereka pun bergantian mengambil makanan yang tersedia di meja
makan. Tidak lupa mereka membaca doa bersama sesuai dengan
kepercayaan masing masing, lalu mereka makan dengan lahapnya.
"Wah Ayu baru pertama kali nih mencoba gudeg jawa" pekik Ayu
"bagaimana enak tidak?" Tanya ibu Banyu
"rasanya unik Bu, manis tapi enak. Biasanya saya mencoba sayur
nangka buatan ibu saya cenderung asin rasanya" ucap Ayu "kalau di
padang juga ada kan ya? Tapi rasanya pedas" tanya Ari "iya inyong
pernah beli di rumah makan padang, inyong kira tidak pedas karena
kata mas yang menjualnya tidak pedas. Pas inyong makan, wah habis
inyong minum dua liter air "ucap Banyu. 73