Page 102 - Sejarah Perundangan Islam (Edisi Baru)
P. 102

    SEJARAH PERUNDANGAN ISLAM
dan al-Zubair RA. Mereka berkata, “Sesungguhnya daulah ini tidak akan bertahan tanpa āmīr”. Mereka terus mendesak hingga akhirnya ʻAlī RA bersedia menerimanya. Ada yang mengatakan, orang pertama yang membaiat beliau adalah Thalḥah RA dengan tangan kanannya. Tangan kanan beliau cacat sewaktu melindungi Rasulullah SAW pada peperangan Uhud. Kemudian ʻAlī RA keluar menuju masjid lalu naik ke atas mimbar. Segenap kaum muslimin membaiat beliau. Peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu tanggal 19 Zulhijah tahun 35H.28
Khutbah pertama yang disampaikan oleh ʻAlī RA adalah, setelah mengucapkan puja dan puji bagi Allah SWT, semata beliau berkata, “Sesungguhnya Allah telah menurunkan kitab yang memberi petunjuk, Allah menjelaskan di dalamnya kebaikan dan keburukan. Lakukanlah perkara-perkara yang baik dan tinggalkanlah perkara- perkara yang buruk. Sesungguhnya Allah telah menetapkan sejumlah hak dan Allah mengutamakan hak seorang muslim daripada hak-hak yang lainnya. Allah mengokohkan hak-hak kaum muslimin dengan ikhlas dan tauhid. Seorang muslim yaitu yang dapat terhindar sekalian kaum muslimin dari gangguan tangan dan lisannya kecuali karena alasan yang haq. Tidak boleh menyakiti muslim kecuali dengan alasan yang benar. Segerakanlah urusan orang banyak dan urusan khusus masing-masing kamu adalah maut. Sesungguhnya di hadapan kamu adalah manusia-manusia sementara di belakang kamu adalah Hari Kiamat yang menggiring kamu. Manusia-manusia itu mati dan kamu menyusul mereka. Sesungguhnya manusia menunggu Hari Akhirat mereka. Maka bertakwalah kepada Allah terhadap hamba Allah dan negeri mereka. Sesungguhnya kalian akan dimintai pertanggungjawaban hingga atas tanah dan hewan ternak kalian. Taatilah Allah, janganlah durhaka terhadapNya. Jika kalian melihat kebaikan, ambillah ia. Dan jika kalian melihat keburukan, tinggalkanlah ia. Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Dan ingatlah (hai para Muhajirin), ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap
28 Ibid., hlm. 443. 86
    






























































































   100   101   102   103   104