Page 110 - Sejarah Perundangan Islam (Edisi Baru)
P. 110
SEJARAH PERUNDANGAN ISLAM
binti Wāsyik al-Aslāmiyyah di zaman Rasulullah SAW. ʻAlī bin Abī Thālib RA berpendapat bahwa, ketentuan seperti itu merugikan satu pihak. Karenanya, menurut ʻAlī RA, wanita itu tidak berhak mengambil mahar dari harta peninggalan suaminya sebelum terjadi hubungan suami- istri. “Kami tidak akan meninggalkan Al-Qur’an hanya karena pernyataan seorang saja,” kata ʻAlī RA. Dari sini nampak bahwa ʻAlī RA telah sampai pada penggunaan Qiyās, sebab dalam Al-Qur’an tidak ada ketentuan tentang masalah ini, yang ada hanyalah wanita yang ditalak oleh suaminya sebelum melakukan hubungan suami-istri. Dan rupanya ʻAlī RA mengqiyaskan wanita yang ditinggal mati oleh suaminya sebelum melakukan hubungan tadi, dengan wanita yang ditalak, dalam keadaan yang sama.
Gilap Minda
Jika kita perhatikan empat contoh yang dibawakan di bawah judul Ijtihad Khulafā’ al-Rāsyidīn, kita akan menemukan bahwa keputusan yang dihasilkan adalah dari diskusi. Keputusan ini memberikan natijah baik yang sangat mempengaruhi kehidupan umat Islam seperti pembukuan Al-Qur'an. Inilah natijah kesatuan umat Islam ketika diamalkan. Sarankan langkah-langkah praktis yang dapat diterapkan agar komunitas Muslim, khususnya di Singapura, dapat bersatu di masa depan.
94