Page 118 - Sejarah Perundangan Islam (Edisi Baru)
P. 118
SEJARAH PERUNDANGAN ISLAM
Penggunaan ra’yi tidak hanya terbatas pada masalah- masalah yang sudah terjadi, akan tetapi juga terhadap berbagai permasalahan iftirāḥiyyah (andaian) yang belum terjadi dan mereka sudah menuangkan logika (ra’yi) di dalamnya. Ulama Kufah termasuk dari golongan yang banyak memberikan perincian (tafrīʻ) masalah fiqh yang dilandasi al-fiqh al-iftirādhī, bahkan sampai kepada mengandaikan suatu kejadian yang tidak mungkin terjadi.
Dengan munculnya Madrasah Ahl al-Ra’yi ini, peradaban ilmu fiqh semakin berkembang pesat, karena tidak ada satu masalah pun yang berkaitan dengan hukum, kecuali para ulamanya segera datang memberikan jawaban, bahkan masalah yang belum terjadi pun sudah dibahas.
Gilap Minda
Akal merupakan anugerah yang amat bernilai yang Allah SWT berikan kepada manusia. Dengan akal manusia menjadi mulia dan dibedakan dari makhluk yang tidak berakal seperti hewan, tumbuhan dan batu.
Jelaskan hikmah atau ‘illah (sebab) pada hukum dalam hal yang Allah SWT larang dalam Surah al-‘An`am ayat 151: “Katakanlah: ‘Marilah, kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: Janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberikan rezki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan- perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami(nya).” Jawab perkara-perkara yang digarisbawahi.
102