Page 161 - Sejarah Perundangan Islam (Edisi Baru)
P. 161
PERUNDANGAN ISLAM ABAD 7H - 13H
Majallah al-Aḥkām al-‘Adliyyah ini, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab (Majallah al-Aḥkām al-‘Adliyyah), Inggris (The Mejelle and A Complete Code of Islamic Civil Law) dan bahasa Melayu di negara bagian Johor, Malaysia, yang jadi rujukan hukum, sejak 1913 (Majalah Ahkam Johor). Di Turki sendiri, meskipun sistem hukum perdata (menentukan hak) sekuler semakin mencengkam, Majallah al-Aḥkām terus berlaku sampai 1926, dua tahun sejak resmi berakhirnya Kesultanan Utsmani.
Kitab hukum ini terdiri atas 16 buku, 12 buku mengatur urusan komersial dan empat buku terakhir mengatur soal terakhir soal-soal penyelesaian sengketa dan prosedur berperkara (sulḥ dan ibrā’).
Buku I tentang Perdagangan (Buyū’), lalu beberapa masalah tentang Sewa-menyewa (Buku II Ijārah), tentang Perwalian (Buku III Kafālah), Pemindahan Utang (Buku IV Ḥiwālah), serta Gadai (Buku V Rahn). Beberapa buku selanjutnya mengatur soal-soal Penitipan (Buku VI Amānah), soal Pemberian (Buku VII Hibbah), tentang Perbuatan Curang dan Perusakan (Buku VIII Ghashab dan Itlāf), kemudian soal Larangan, Pemaksaan dan Peringatan (Buku IX).
Kemudian satu buku mengatur soal kerjasama usaha yang terdiri atas dua bentuk Persyarikatan dan Penanaman Modal Perdagangan (Buku X Syarikah dan Mudhārabah), diteruskan dengan soal Perwakilan (Buku XI Wakālah). Empat buku terakhir termasuk soal Kompromi (Buku XII), soal Pengakuan (Buku XIII), Gugatan atau Dakwaan (Buku XIV), tentang Bukti dan Sumpah (Buku XV), serta terakhir Tugas dan Hak Kekuasaan Hakim (Buku XVI).64
64 Ibid.
145