Page 170 - Sejarah Perundangan Islam (Edisi Baru)
P. 170
SEJARAH PERUNDANGAN ISLAM
tahun 749H, termasuk pula kitab al-Kharāj karangan Abū Yūsuf, rakan Abū Ḥanīfah yang paling menonjol, meninggal pada tahun 181H, Al-Kharāj karangan Yaḥyā bin Ādam al-Qurasyī, meninggal pada tahun 204H, Al-Amwāl karangan Abū al-ʻUbaid al-Qāsim bin Salam, meninggal pada tahun 224H, buku serupa juga dikarang Humaid bin Zanjawaih, Al-Istikhrāj lī Aḥkām al-Kharāj karangan Ibn Rajab al-Ḥanbalī, meninggal pada tahun 795H.69
Intinya, Tasyrīʻ Rabbānī memiliki keistimewaan tersendiri, karena Tasyrīʻ Rabbānī lahir atas asas wahyu. Keistimewaan itu di antaranya adalah sebagaimana dalam uraian berikut ini: 70
Tasyrīʻ Rabbānī dibangun di atas asas tauhid, yakni menyerahkan kedaulatan tertinggi kepada Allah SWT. Dengan demikian, secara tidak langsung akan membebaskan manusia dari kemusyrikan paganisme serta kezaliman manusia.70
Tasyrīʻ Rabbānī terintegrasi dengan pengokohan akhlak dan internalisasi nilai dalam aspek kehidupan. Oleh karenanya, keterkaitan antara akhlak dan peraturan kehidupan sangat jelas dalam sistem politik Islam, baik secara umum maupun khusus.
154
69 Yūsuf al-Qardhāwī, Pedoman Bernegara dalam Perspektif Islam, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1999, hlm. 23-24.
70 Tijani Abd Qadir Hamid, Pemikiran Politik Dalam Al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani, 2001, hlm. 115.