Page 29 - Sejarah Perundangan Islam (Edisi Baru)
P. 29

PENGENALAN
2
Terdapat sejumlah ulama mujtahid pada waktu berlakunya isu tersebut. Tidak sah disebut Ijmak jika hanya seorang mujtahid yang ada pada masa berlakunya ijtihad itu.
3
Kesepakatan para ulama mujtahid mengeluarkan pendapat yang berupa perkataan atau perbuatan.
Ijmak merupakan sumber ketiga, artinya umat Islam apabila menghadapi suatu permasalahan, mereka akan merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah terlebih dahulu sebelum bertindak pada langkah-langkah yang lain. Sekiranya tidak terdapat hukum dari kedua panduan ini, barulah mereka menggunakan jalan ijtihad yang mempunyai garis pandu tertentu. Melihat kepada proses sebegini, kita dapat melihat bahwa kedudukan Ijmak itu di tempat yang ketiga.
Terdapat beberapa dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah yang membuktikan penerimaan menggunakan Ijmak sebagai sumber hukum:
1
Dalam Al-Qur’an, terdapat beberapa ayat yang menunjukkan kedudukan ulama mujtahid di tempat ketiga setelah dua sumber wahyu yang paling utama. Firman Allah SWT:
 كج  كح  كخ  كل  كم  لج  لح  لخ  لم له مج    
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya) dan Ulil Amri (orang-orang yang berkuasa) di antara kamu.” (QS. al-Nisā’/4: 59)
13























































































   27   28   29   30   31