Page 115 - Sejarah Tamadun Islam 2
P. 115

 tulis serta judul buku-buku mereka. Yang menarik adalah, daftar nama tersebut memuatkan nama para raja dan para penulis mereka, kemudian diikuti nama para penulis dan ahli pidato. Di bagian lain, Ibn Nadīm menambahkan bagian yang memuatkan nama para pendamping pangeran, para penasihat, para sastrawan dan para seniman panggung.
Ditegaskan sebagai fakta sejarah bahwa perkara yang dominan dalam literatur Islam adalah penggunaan Bahasa Arab. Sebagai bahasa utama literatur Islam, kata-kata kunci yang berbahasa Arab telah menghidupkan muatan dan makna mengenai kehidupan yang berdasarkan ajaran-ajaran tauhid yang bertujuan untuk mengenal Allah SWT. Di sini sangat penting dan mendasar peranan literatur dalam proses Islamisasi seperti yang telah didefinisikan oleh Al-Attas sebagai proses pembebasan dari unsur magis, mitos, animisme dan budaya kebangsaan yang bertentangan dengan Islam, kemudian menjaga kata-kata kunci tersebut dari pendangkalan makna dalam kesadaran masyarakat dan bahasa mereka yang disebabkan oleh proses sekularisasi.95
Literatur Islam yang menjadi wadah Islamisasi telah memberlakukan asimilasi ke dalam bahasa-bahasa lokal dengan menanamkan ke dalamnya makna dan istilah pokok bahasa Arab Al-Qur’an. Pada awalnya, literatur Islam ditulis dan disampaikan dengan Bahasa Arab. Menjelang beberapa ratus tahun kemudian, literatur Islam berkembang kepada bahasa-bahasa lain.
95 Rujuk Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Prolegomena to the Metaphysics of Islam, Kuala Lumpur: ISTAC, 1995.
sejarah tamadun islam 2
101





























































































   113   114   115   116   117