Page 59 - Sejarah Tamadun Islam 2
P. 59
hasilnya bisa dinikmati oleh seluruh umat manusia.30 Hal ini menjadi bukti bahwa Islam tidak pernah membatasi umatnya untuk mempelajari ilmu agama saja dan mengabaikan ilmu-ilmu intelektual lainnya. Yang diperlukan adalah sifat selektif dalam menerima ilmu yang dipelajarinya.
Islam tidak mengenal dikotomi ilmu, di mana yang berkaitan dengan ilmu alam yang bersifat empiris dikategorikan ilmiah, sedangkan yang berdasarkan pada wahyu tidak dikategorikan ilmiah. Semua jenis pengetahuan, apakah itu yang bersifat empiris, atau yang sifatnya wahyu, diakui sebagai sesuatu yang ilmiah. Dalam khazanah pemikiran Islam yang dikenal hanya kategori dan tingkatan ilmu, bukan dikotomi seperti yang berlaku di Barat.31
Al-Ghazālī raḥimahullāh misalnya membagi ilmu dari aspek tujuan dan kegunaan (ghardh) kepada yang syar‘iyyah dan ghair syar‘iyyah. Syar‘iyyah yang dimaksudkan al-Ghazālī raḥimahullāh adalah yang berasal dari Nabi Muhammad SAW, sedangkan ghair syar‘iyyah adalah yang dihasilkan oleh akal seperti ilmu hitung, dihasilkan oleh eksperimen seperti kedokteran, atau yang dihasilkan oleh pendengaran seperti ilmu bahasa.32
Ibn Taimiyyah raḥimahullāh membagi ilmu dari aspek yang sama dengan pola yang sama. Hanya saja penamaannya, syar‘iyyah dan ‘aqliyyah. Syar‘iyyah yang dimaksudkan Ibn Taimiyyah raḥimahullāh adalah yang berurusan dengan persoalan agama dan ketuhanan, adapun ‘aqliyyah adalah yang tidak diperintahkan oleh syariat dan tidak pula diisyaratkan olehnya.33
30 Buku-buku karya al-Khawarizmi masih digunakan di berbagai universitas di Eropa hingga abad ke-16. Selengkapnya baca Wahyu, 99 Ilmuwan Muslim Perintis Sains Modern, Buku Biografi Lengkap, Praktis dan Inspiratif, Jogjakarta: Diva Press, 2010, hlm. 26-30.
31 Nasrudin Syarif, Konsep Ilmu dalam Filsafat Ilmu, Bogor: UIKA, 2012.
32 Abū Ḥāmid Muḥammad ibn Muḥammad al-Ghazālī, Iḥyā’ ‘Ulūm al-Dīn, Mesir:
Maktabah Mesir, 1998, jil. 1, hlm. 27.
33 Ibn Taimiyyah, Majmū‘ Fatāwā, jil. 13, hlm. 136 dan jil. 19, hlm. 231-233.
sejarah tamadun islam 2
45
