Page 60 - Sejarah Tamadun Islam 2
P. 60

 46
sejarah tamadun islam 2
Berkaitan dengan pembagian ilmu dalam Islam seperti di atas, Oliver Leaman menjelaskan, umat Islam membagi ilmu ke dalam model seperti itu disebabkan Al-Qur’an menjelaskan bahwa bidang pengetahuan itu ada dua; yang tampak dan yang gaib. Yang tampak dapat diketahui oleh manusia dan juga merupakan objek kajian sains, sedangkan alam gaib, meskipun dapat diketahui dengan cara yang berbeda, merupakan wilayah wahyu. Hal ini dapat dimengerti mengingat tidak adanya bukti fisik yang bisa diterima ihwal alam gaib.34
Oliver Leaman menjelaskan lebih lanjut, berdasar pada acuan Al- Qur’an inilah maka kemudian ilmu pengetahuan dalam Islam ada dua jenis: ‘Ilm yang mengungkap ‘ālam syahādah atau alam yang sudah diakrabi dan terpapar dalam sains alam; dan ma‘rifah yang mendedahkan ‘ālam al-ghā’ib atau alam yang tersembunyi dan karenanya lebih dari sekadar pengetahuan proposisional (propositional knowledge). Cara memperoleh pengetahuan jenis kedua ini adalah melalui wahyu.35
B. Hierarki Ilmu
Di samping klasifikasi, para ulama juga memberlakukan hierarki pengetahuan. Artinya, pemilahan (pemisahan) mana yang pokok dan utama, dan mana yang tidak pokok. Mana yang harus menjadi dasar dari semua pengetahuan, dan mana yang harus senantiasa berdasar pada ilmu- ilmu yang mendasar.36
Dalam hal ini, para ulama memberlakukan hukum fardh ‘ain dan fardh kifāyah. Ibn Taimiyyah menyatakan bahwa yang fardh ‘ain adalah yang berkaitan dengan kewajiban dan larangan yang kena kepada setiap individu. Al-Ghazālī raḥimahullāh menjabarkannya sebagai pokok-
34 Oliver Leaman, A Brief Introduction to Islamic Philosophy, terj. Musa Kazhim dan Arif Mulyadi, Pengantar Filsafat Islam: Sebuah Pendekatan Tematis, Bandung: Mizan, 2002, Cetakan ke-2, hlm. 66.
35 Ibid.
36 Nasrudin Syarif, Konsep Ilmu, dalam Filsafat Ilmu, Bogor: UIKA, 2012.

























































































   58   59   60   61   62