Page 62 - Sejarah Tamadun Islam 2
P. 62

 48
sejarah tamadun islam 2
hidup mereka untuk menuntut ilmu. Menurut catatan sejarah, jumlah mereka mencapai 400 orang. Tradisi keilmuan yang mereka jalankan adalah tradisi secara lisan. Rasulullah SAW sangat memperhatikan tradisi keilmuan agar dapat dikembangkan. Contoh sederhana adalah Rasulullah SAW mewajibkan para tawanan perang Badar dari Quraisy untuk mengajar anak-anak Muslim di Madinah untuk membaca sebagai tebusan. Para ahli beranda di Masjid Nabawi, tidak bisa dirujuk sebagai pusat menjaga kebajikan orang-orang yang tidak mampu dan memilih untuk mendampingi Rasulullah SAW dan mendengarkan ajaran-ajaran beliau. Akan tetapi, mereka adalah arsip Rasulullah SAW yang bersedia setiap masa untuk mencatat dan menghafalkan setiap wahyu dan perkataan Rasulullah SAW.40
Diriwayatkan, Shuffah bukan satu-satunya pusat menuntut ilmu di zaman Rasulullah SAW. Ibn Ḥanbal raḥimahullāh meriwayatkan 70 orang pernah mengunjungi Madinah untuk belajar dari seorang guru dan bekerja sehingga pagi. Bahkan, terdapat sembilan masjid di Madinah pada masa Rasulullah SAW masih hidup. Masjid Quba tidak begitu jauh dari Kota Madinah yang sering dikunjungi oleh beliau, di mana beliau menyempatkan diri untuk meninjau sendiri masjid dan sekolah yang ada di masjid tersebut.41
Dari pusat-pusat pendidikan tersebut telah lahir sekelompok sarjana yang bersedia menurunkan tradisi kenabian kepada murid-murid mereka di kemudian hari. Nama-nama ilmuwan yang terkenal dalam sejarah seperti Qādhī Syurayḥ (meninggal tahun 80H/688M), Muḥammad ibn al- Ḥanafiyyah (meninggal tahun 81H/700M), Ma‘bad al-Juhānī (meninggal tahun 84H/703M), Sa‘īd ibn al-Musayyab (meninggal tahun 91H/709M), ‘Urwah ibn al-Zubayr ibn al-‘Awwām (meninggal tahun 94H/712M), Ibrāhīm Nakha‘ī (meninggal tahun 96H/717M), Āban ibn ‘Utsmān (meninggal tahun 100H/718M), Mujāhid ibn Jabr (meninggal tahun 100H/718M), ‘Umar ibn ‘Abd al-‘Azīz (meninggal tahun 102H/720M),
40 Alparslan Acikgenc, Islamic Science: Toward A Definition. Kuala Lumpur: ISTAC, 1996, hlm. 81 - 92.
41 Ibid.




























































































   60   61   62   63   64