Page 71 - Sejarah Tamadun Islam 2
P. 71

 Sayangnya cara berpikir berlandaskan kerangka Tauhid ini mengalami pendangkalan esensi dan substansi di kalangan saintis Muslim saat ini. Mereka beragama Islam dan menjalankan penelitian sains, namun menganggap keduanya merupakan hal yang tidak ada hubungannya, sekalipun hanya dalam pikiran mereka.
Contoh yang menarik adalah bagaimana cara berpikir umat Islam mengenai evolusi. Nidhal Guessoum,51 berdasarkan riset beliau terhadap sikap mahasiswa dan dosen mengenai teori evolusi di American University di Sarjah, menemukan sekitar 62% mahasiswa dan 62% dosen tidak mempercayai teori evolusi, namun 58% mahasiswa dan 70% dosen setuju teori evolusi diajarkan.52 Hal ini menunjukkan suatu fenomena dualisme dalam pikiran umat Islam dalam memahami sains dan agama.
Hal ini menunjukkan keperluan umat Islam kepada filsafat sains Islam yang menunjukkan bagaimana konsep tauhid dalam memahami alam dan kerjanya.
D. Memahami Sains Kontemporer
Sebelum memahami sains Islam, sains kontemporer perlu dipahami lebih dahulu agar dapat dibedakan dengan sains Islam. Sebelum menjelaskan sains Islam, dalam bukunya “How Do You Know?”, Ziauddin Sardar53 menjelaskan dahulu makna sains kontemporer yang banyak dipahami
51 Nidhal Guessoum adalah seorang ahli astrofisika Aljazair. Gelar sarjananya di bidang fisika teoritis diperoleh dari University of Science and Technology di Aljazair sedang gelar Masters dan PhDnya di bidang Astrofisika diambil dari University of California di San Diego, USA. Ia telah menyelesaikan perkuliahan postdoktoralnya dengan melakukan penelitian di NASA/Goddard Space Flight Center. Ia sekarang merupakan professor fisika di American University of Sharjah (Uni Emirat Arab).
52 Nidhal Guessoum, Islam’s Quantum Question: Reconciling Muslim Tradition and Modern Science, London: IB Tauris, 2011, hlm. 368.
53 Ziauddin Sardar (lahir di Pakistan pada 31 October 1951) seorang ilmuwan yang tinggal di London, penulis dan pengkritik budaya yang menspesialisasikan diri pada pemikiran Islam, studi masa depan, sains dan relasi budaya.
sejarah tamadun islam 2
57

























































































   69   70   71   72   73