Page 73 - Sejarah Tamadun Islam 2
P. 73

 Keyakinan berlebihan pada metode sains telah membuat para ilmuwan Barat terjebak dalam saintisme yang menjadikan sains satu- satunya sumber jawaban untuk setiap pertanyaan yang mereka hadapi. Padahal jika ditelusuri sains sendiri memiliki banyak keterbatasan untuk menjawab pertanyaan manusia. Paling tidak ada sepuluh keterbatasan sains kontemporer, di antaranya:
Keterbatasan sains menjawab pertanyaan-pertanyaan ultimate manusia seperti: Bagaimana segala sesuatu bermula? Untuk apa kita semua ada di sini? Apa makna hidup?
Sains memunculkan beberapa pertanyaan yang relevan dengan pokok persoalannya tapi penjelasannya berada di luar jangkauan sains. Misalnya: Dari mana datangnya hukum- hukum fisika? Mengapa kita bisa memahami hukum-hukum fisika? Mengapa harus ada alam semesta yang di dalamnya hukum-hukum fisika berlaku seperti itu?
Penafsiran atas data empiris sangat bergantung pada praanggapan metafisik yang mempengaruhi analisa teoretis kita, misalnya konsep kausalitas untuk menafsirkan dua kejadian yang berurutan.
Ada konsep-konsep yang bermanfaat namun tidak disimpulkan langsung dari pengamatan, misalnya kuark (partikel terkecil).
Kerja ilmuwan secara implisit atau eksplisit didasarkan pada prinsip-prinsip umum tertentu yang memberikan kerangka kerja bagi ilmuwan.
Beberapa ilmuwan terkemuka mengakui pengingkaran mereka terhadap prinsip-prinsip metafisika didasarkan pada pilihan filosofis. Max Born menolak determinisme sebagai sebuah pilihan filosofis bukan fisika.
1
2
3
4
5
6
sejarah tamadun islam 2
59




















































































   71   72   73   74   75