Page 91 - Sejarah Tamadun Islam 2
P. 91

 799), al-Syāfi‘ī (w. 819), dan lain-lain. Menurut Hamid, kerangka yang dipakai pada awal lahirnya tradisi keilmuan ini sudah tentu adalah kerangka konsep keilmuan Islam (Islamic scientific conceptual scheme). Indikasi adanya kerangka konseptual ini adalah usaha-usaha para ilmuwan untuk menemukan beberapa istilah teknis keilmuan yang rumit dan canggih. Istilah-istilah yang diambil dari kosakata Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW termasuk di antaranya: ‘ilm, fiqh, ushūl, ijtihād, ijmā‘, qiyās, ‘aql, idrāk, wahm, tadabbur, tafakkur, ḥikmah, yaqīn, waḥy, tafsīr, ta’wīl, ‘ālam, kalām, nuthq, zhann, ḥaqq, bāthil, ḥaqīqah, ‘adam, wujūd, sabab, khalq, khulq, dahr, sarmad, zamān, azal, abad, fithrah, kasb, khair, ikhtiyār, syarr, ḥalāl, ḥarām, wājib, mumkin, irādah, dan lain sebagainya, menunjukkan adanya kerangka konsep keilmuan.
Periode Keempat: Lahirnya disiplin ilmu-ilmu Islam. Dalam hal ini, Hamid dengan mengutip Alparslan, mengemukakan bahwa kelahiran disiplin ilmu-ilmu Islam tersebut melalui tiga tahap, yaitu: (a) Tahap problematik (problematic stage) yaitu tahap di mana berbagai problem subjek kajian dipelajari secara acak dan berserakan tanpa pembatasan pada bidang-bidang kajian tertentu. (b) Tahap disipliner (disciplinary stage) yaitu tahap di mana masyarakat yang telah memiliki tradisi ilmiah bersepakat untuk membicarakan materi dan metode pembahasan sesuai dengan bidang masing-masing. (c) Tahap penamaan (naming stage), pada tahap ini bidang yang telah memiliki materi dan metode khusus itu kemudian diberi nama tertentu.76
C. Prestasi Ilmuwan Muslim
Salah satu prestasi besar dalam dunia ilmiah Islam dapat ditemui dalam bidang matematika. Kaum Muslim pada awalnya belajar matematika dari
76 Hamid Fahmy Zarkasyi, Worldview sebagai Asas Epistemologi Islam dalam Majalah Pemikiran dan Peradaban Islam Islamia, Thn. II No. 5, April-Juni 2005, hlm. 9-18.
4
sejarah tamadun islam 2
77



























































































   89   90   91   92   93