Page 222 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 222

222























                 Keenam,  mendorong  mahkamah agung menyelesaikan    Kelima  belas,  mengadili  para  pelaku  terorisme  secara
              tunggakan perkara.                                  terbuka berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku.
                 Ketujuh, menyiapkan ketentuan perundangan baru untuk   Keenam  belas,  meratifikasi  konvenan  internasional
              meningkatkan perlindungan  dan penegakan  Ham,  seperti  yang berhubungan  dengan  Ham  untuk  melindungi  dan
              ruu Komisi Kebenaran dan rekonsiliasi.              meningkatkan penghormatan terhadap Ham.
                 Kedelapan,  membentuk  badan-badan  ad hoc untuk    Ketujuh belas,  meningkatkan kapasitas kelembagaan
              mendukung  optimalisasi penegakan  hukum  seperti  Komisi  di Komisi  nasional Hak  asasi  manusia (Komnas Ham),
              Pemberantasan tindak Pidana Korupsi.                mengangkat  sekretaris  Jenderal  yang  baru,  serta mengisi
                 Kesembilan,  mengembangkan   dan   meningkatkan  formasi  staf dan  pejabat  struktural  yang diperlukan.  Juga
              kapasitas lembaga peradilan khusus seperti Pengadilan tata  menyediakan  dukungan  pembiayaan  bagi  pengoperasian
              usaha negara, Pengadilan niaga, dan Pengadilan Ham.   Komnas Ham.
                 Kesepuluh,  membentuk  dan  mengembangkan  mahka-   Kedelapan belas, membentuk perwakilan Komnas Ham
              mah syariah di nanggroe aceh Darussalam.            di Papua.
                 Kesebelas,  peningkatan kapasitas  lembaga  pengkajian
              masalah hukum di perguruan tinggi, lembaga nonpemerintah,  KERJASAmA ASEAN: DIPLOmASI UNTUK PERTAHANAN
              maupun instansi pemerintahan.                          Di antara enam program Kabinet Gotong royong, politik
                 Kedua belas, mengadili pelanggaran berat Ham di masa  luar negeri  berada  di urutan kelima.  isinya  lebih kurang
              lalu, seperti kasus tanjung Priok dan timor timur.  berbunyi “melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif,
                 Ketiga belas, memproses peradilan pelanggaran Ham  memulihkan martabat bangsa dan negara serta kepercayaan
              berat, seperti dugaan pelanggaran Ham berat pada kasus  luar negeri, termasuk lembaga-lembaga pemberi pinjaman
              abepura.                                            dan kalangan investor terhadap pemerintah”.
                 Keempat belas, menyiapkan dan menerbitkan ketentuan   Dalam  politik luar  negeri  indonesia  pada  masa
              perundangan  tentang Ham sebagai  petunjuk  pelaksanaan  pemerintahan Presiden megawati soekarnoputri, hubungan
              ketentuan perundangan  yang  ada,  misalnya PP  tentang  baik dengan  asean menjadi perhatian khusus. Dalam
              Perlindungan saksi serta PP tentang rehabilitasi, restitusi,  pidatonya saat membuka  sidang tahunan  mPr, 1 agustus
              dan Kompensasi.                                     2003, Presiden  megawati menyatakan, “Pemerintah tetap



              mega w a tI SO e K a RNOPU t RI:2001-2004



     Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd   222                                                 8/21/14   1:18 PM
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227