Page 66 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 66
Presiden sukarno bertemu dengan
Perdana menteri republik rakyat Cina,
Chou en-lai dan para pejabat lainnya
tahun 1955. (sumber: tong Djoe)
66
seperti rrt yang besar, hanya akan melemahkan organisasi Dalam pidatonya di Pbb itu bung Karno menyatakan juga
internasional ini. kearifan politik bebas-aktif dalam kemerdekaan indonesia.
Dinamika politik dunia akhirnya membenarkan wawasan bebas artinya menentukan jalan sendiri dan aktif bergerak
internasional Presiden sukarno. rrt bukan saja diterima ke arah terwujudnya perdamaian dunia dengan menjalin
sebagai anggota, namun juga sebagai satu dari lima anggota persahabatan dengan segala bangsa. maka sukarno pun
Dewan Keamanan Pbb di samping amerika serikat, inggris, memperkenalkan prinsip yang berada di luar kedua aliran
Perancis, dan rusia. itu, yaitu “Pancasila”.
sukarno mengecam keras imperialisme, kolonialisme, begitulah indonesia, dengan dukungan delegasi-
dan neokolonialisme. ia melihat ketiganya sebagai sumber delegasi Ghana, india, republik Persatuan arab (uar), dan
semua kejahatan internasional yang mengancam dunia dan yugoslavia, mengajukan resolusi penataan peranan Pbb agar
yang menjauhkan dunia dari perdamaian. ia mengecam keras benar-benar dapat berfungsi bagi tercapainya perdamaian
percobaan senjata nuklir serta mendorong penundaannya, dunia dalam suasana persaudaraan yang memungkinkan
juga mendorong pelaksanaan perlucutan senjata. sukarno semua bangsa dapat hidup dalam kedamaian yang kokoh,
menganjurkan sebaiknya uang hasil perlucutan senjata kuat, dan sehat.
digunakan untuk pembangunan negara-negara yang
sedang bangkit. Gagasan yang dilansir Presiden sukarno PEmBEBASAN IRIAN BARAT
ini ternyata menjadi isu utama dunia internasional pasca sejak terbentuknya kembali negara Kesatuan republik
perang dingin. indonesia, masalah irian barat tidak sekalipun lepas dari
betapapun besar kekagumannya pada “The Declaration perhatian Presiden sukarno. Kerenggangan politik antara
of American Independence” dan “manifesto Komunis”, Presiden sukarno dan mohammad natsir (masyumi),
tetapi di sidang majelis umum Pbb sukarno menyatakan Perdana menteri pertama (1950-1951) negara Kesatuan,
ketidaksetujuannya pada pembagian ummat manusia ke bermula dari perbedaan persepsi politik dalam mengatasi
dalam dua golongan. sukarno menegaskan bahwa indonesia “masalah irian barat”. Presiden sukarno selalu berada
tidak mengikuti konsepsi liberal ataupun konsepsi komunis. di pihak yang radikal dalam usaha pemecahan masalah
betapapun indonesia telah mengambil sari-sari kearifan nasional yang sangat sensitif itu. baginya masalah irian
dari keduanya. barat bukanlah sekadar wilayah yang masih berada di
SUKARNO:1945–196 7
Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd 66 8/21/14 1:13 PM