Page 104 - RAHMATAN LIL ALAMIN
P. 104
kita lihat, manusia memandang kemuliaan itu selalu
bertolak ukur dengan kebangsaan dan kekayaan.
Padahal menurut pandangan Allah, orang yang
paling mulia itu adalah orang yang paling betaqwa. 81
Jadi, jika hendak berbangga maka banggakanlah
ketaqwaanmu kepada-Nya. Sebagaimana misi ajaran
Islam adalah saling menghargai, menghormati dan
saling menyanyangi dalam segi sosial mendapat
perlakuan yang sama.
Firman Allah dalam QS ar Ruum: 22
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
ْن
َ
ُ
فلت ْن خا َ و ِ ضرلأا َ و تا َ وماسلا ُ قل َ خ هتايآ نم َ و
َ
ْن
َّا
ْن
َ
ِِ ْن ِ ٍ
ُ ِ ِ ْن
َ ِ َ
ُ ِ ْن
َيلاعلل تايلآ كلذ ِ ف َّا نِإ مكناولأ َ و مكتَنسلأ َ
َ
َ
َ
ْن
ْن
Artinya :Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan
bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang mengetahui.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang
yang bukan Arab, dan orang kulit putih atas orang yang
berkulit hitam, kecuali siapa diantara mereka yang paling
bertaqwa.” (HR. Muslim).
Sesungguhnya Al-Qur’an mengakui eksistensi
bangsa dan suku sebagai realitas nyata bentuk
81 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),
hlm 104
Implementasi Konsep Dakwah Rahmatan Lil Alamîn dalam Dakwah Kontemporer • 95