Page 35 - E-MODUL ASAM BASA
P. 35
Telah diketahui bahha atom ion atau molekul pada
permukaan zat agak berbeda dengan di bagian
dalamnya. Hal ini disebabkan karena spesies di
permukaan mempunyai gaya-gaya yang berbeda dengan
spesies di bagian dalam. Untuk bahan biasa
perbandingan atom ion, atau molekul pada permukaan
sangat kecil dibandingkan di bagian dalam sehingga
gejala istimewa yang terdapat di permukaan tidak
menonjol. Dalam bahan koloid gejala permukaan sering
sangat menonjol (Petrucci"1987).
Suatu koloid selalu mengandung dua fasa yang
berbeda, mungkin berupa gas cair atau padat.
Pengertian fasa di sini tidak sama dengan wujud, karena
ada wujud sama tetapi fasanya berbeda contohnya
campuran air dan minyak bila dikocok akan terlihat
butiran minyak dalam air. Butiran itu mempunyai fasa
berbeda dengan air Walaupun keduanya cair. 0leh
karena itu suatu koloid selalu mempunyai fasa
terdispersi dan fasa pendisfersi. 1asaterdisfersi dan fasa
pendisfersi mirip dengan pelarut dan zat terlarut pada
suatu larutan. 'artikel koloid yang telah mengadsorpsi
ion akan bermuatan listrik sesuai dengan muatan ion
yang diserapnya. Muatan partikel ini dapat positif atau
negatif. Contohnya koloid Fe2O3 bermuatan positif
setelah mengadsorpsi Fe+3 pada koloid Fe2O3 X H2O.
Koloid bila dibiarkan dalam waktu tertentu akan
terpengaruh oleh gaya gravitasi sehingga partikelnya
turun perlahan ke dasar bejana yang disebut koagulasi
atau penggumpalan.Waktu penggumpalan bervariasi
antara satu dengan yang lain koagulasi dapat dibantu
dengan alat sentrifugal ultra (Syukri 1999).
Baik zat terdispersi maupun pendispersi dapat
berbentuk gas cairan ataupun padatan (kecuali
keduanya berbentuk gas karena molekul gas tidaklah
sebesar koloid) berikut jenis-jenis dari koloid:
1. Sol(Fase terdispersi padat)
a. Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi
padat. Contoh: paduan logam gelas karna intan
hitam.
b. Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair.
Contoh: cat tinta. tepung dalam air.
19