Page 16 - E-modul Pola Bilangan
P. 16

Pembelajaran Matematika
      E-Modul







                          1.  Pola bilangan Fibonacci
                           a.   Bilangan Fibonacci
                               Bilangan  Fibonacci  adalah  pola  bilangan  dengan  jumlah  bilangan
                              setelahnya merupakan hasil dari penjumlahan dua bilangan sebelumnya.
                              Perhatikan pola bilangan Fibonacci berikut!
                              0, 1, 1, 2, 3, 5, 7, 13, 21,….
                              Bagaimana cara menentukan 3 bilangan berikutnya?
                              Pola barisan bilangan tersebut sebagai berikut.
                              Bilangan ke-3 diperoleh dari jumlah bilangan ke-1 dan ke-2.
                              Bilangan ke-4 diperoleh dari jumlah bilangan ke-2 dan ke-3.
                              Bilangan ke-5 diperoleh dari jumlah bilangan ke-3 dan ke-4.
                              Dan seterusnya.
                              Dengan  pola  tersebut  kita  dapat  menentukan  3  bilangan  berikutnya
                              adalah 34, 55, dan 89.
                              Untuk  memudahkan  pemahaman  terkait  pola  Fibonacci,  barisan  bisa
                              dibuat sebagaimana pada gambar dibawah ini :












                                              Gambar    Deret Fibonacci
                              https://mejakelas.com/fibonacci/#Pengertian_Fibonacci
                   b.  Deret Fibonacci
                       Deret  Fibonacci  didefinisikan  secara  rekursif(berulang).  Misalkan  dalam
                       beberapa pola barisan bilangan dengan dua suku yang pertama
                           = 0 dan    = 2
                         1
                                     2
                       Suku selanjutnya dirumuskan secara rekursif sebagai berikut.
                                                             +1  =      −1 +  
                                                                          
                       Rumus diatas dapat digunakan untuk menghitung suku-suku selanjutnya secara
                       berulang/rekursif.






                                                                           modul pola bilangan              15
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21