Page 34 - MODUL 4 PKK XI KD 3.8 MENERAPKAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK BARANG JASA
P. 34

Secaa ideal pembuatan rencana berjalan menurut tahap-tahap tersebut,
                              tapi  jika  didapatkan  informasi  baru,  mungkin  perlu  kembali  ke  tahap
                              sebelumnya  dan  mengulangi  prosedur,  demikian  hal  ini  dilakukan  terus
                              menerus hingga didapatkan produk yang sesuai dengan keinginan.


                       2.  Sasaran dalam membuat gambar

                          Ketentuan-ketentuan gambar dibuat atas dasar kesepakatan bersama antara
                          orang-orang yang terlibat di dalamnya. Kesepakatan itu selanjutnya dijadikan
                          standar dalam lingkup perusahaan disebut standar perusahaan, untuk lingkup
                          negara  disebut  standar  nasional,  lebih  luas  lagi  untuk  kepentingan  antar
                          industri secara internasional digunakan standar internasional.

                          Untuk  mencapai  sasarannya  dalam  menggambar  perlu  diperhatikan  hal-hal
                          sebagai berikut.

                          a.  Ketepatan (accuracy)
                              Tidak ada gamabr dengan kegunaan maksimal jika gambar tersebut tidak
                              tepat.  Pembuatan  rencana  tidak  akan  mencapai  keberhasilan  dalam
                              profesinya jika tidak mempunyai kebiasaan tentang ketepatan.

                          b.  Kecepatan (speed)
                              Waktu adalah uang dalam industri, dan tidak akan ada permintaan untuk
                              juru  gambar  atau  perencanaan  yang  lamban.  Bagaimanapun  kecepatan
                              tidak  dapat  dicapai  dengan  ketergesaan,  kecepatan  adalah  suatu  hasil
                              sampingan  yang  tidak  terlihat  dari  kecerdasan  dan  pekerjaan
                              berkelanjutan atau kecepatan adalah hasil dari praktek dan berkelanjutan.

                          c.  Keterbacaan (legibility)
                              Harus  diingat  bahwa  gambar  adalah  alat  berkomunikasi  dengan  orang
                              lain,  dan  bahwa  gambar  harus  jelas  dan  dapat  dibaca  untuk  mencapai
                              tujuannya dengan lancar. Perhatian harus diberikan kepada hal-hal kecil,
                              terutama kepada penulisan huruf.

                          d.  Kebersihan (neatness)
                              Jika sebuah gambar harus tepat dan dapat dibaca, gambar harus bersih.
                              Gambar yang tidak bersih adalah hasil dari cara yang tidak rapi dan tidak
                              hati-hati dan tidak akan diterima oleh instruktur atau pemberi kerja.

                       3.  Standar gambar

                          Standarisasi  gambar  berarti  penyesuaian  atau  pembakuan  cara  membuat
                          serta  membaca  gambar  dengan  berpedoman  pada  standar  gambar  yang
                          telah  ditetapkan.  Apabila  dalam  satu  lingkungan  kerja  teknik  yaitu,  antara
                          yang  membuat  gambar  dan  yang  membacanya  menggunakan  standar




                                                                                                           34
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39