Page 33 - arthropoda
P. 33

Sedangkan  peranan  insekta  yang  merugikan  adalah  merupakan


             vektor  penyakit  pada  manusia,  misalnya  nyamuk  Anopheles
             stephensi  sebagai  vektor  penyakit  malaria  dan  nyamuk  Aedes


             aegypti  sebagai  vektor  penyakit  demam  berdarah,  parasit  pada
             manusia,  hewan,  dan  tumbuhan,  misalnya  caplak  dan  merusak


             tanaman budidaya, misalnya wereng dan ketam kenari.
                         Kaitan  hewan  insekta  dengan  etnosains  adalah  Masyarakat

             Desa Kalipelus Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara

             menggunakan  sarang  semut  Maluku  untuk  menyembuhkan
             penyakit  kanker  payudara  dengan  cara  merebus  sarang  semut


             kemudian  diminum  2  kali  sehari,  semut  Jepang  juga  digunakan
             sebagai  obat  diabetes  dengan  cara  dikonsumsi  hidup-hidup.

             Undur-undur             dijadikan         sebagai        obat       diabetes         dengan

             menggunakan  seluruh  tubuh  dan  dikonsumsi  dalam  keadaan

             hidup-hidup.  Lebah  digunakan  untuk  diambil  madu  dan

             sengatannya  yang  berfungsi  sebagai  kekebalan  tubuh,  sengatan

             lebah juga dapat menjadikan tubuh menjadi kebal terhadap racun,

             Capung  digunakan  untuk  menyembukan  kebiasaan  mengompol

             pada  anak.  Bagian  yang  digunakan  yaitu  gigitannya.  Capung

             digigitkan  pada  bagian  pusar  berulang  kali  (Prastikawati  et  al.,
             2020).

                      Masyarakat Suku Jerieng memanfaatkan kecoa tanah (Blatella

             sp.) sebagai obat sakit gigi dengan menggunakan badan kecoa yang

             digosongkan lalu ditempelkan pada bagian pipi yang berletakkan

             dengan  gigi  yang  sakit.  Lebah  madu  (Apis  dorsata)  digunakan

             sebagai  obat  batuk.  Undur-undur  (Mymeleon  sp.)  digunakan

             sebagai obat penyakit kuning, maag, dan diabetes melitus dengan

             menggunakan  seluruh  tubuh  dan  dikonsumsi  tanpa  diolah

             terlebih dahulu (Nukraheni et al., 2019).








                                                             27
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38