Page 13 - E-BOOK SAMISANOV KIMIA
P. 13
+
–
Jadi, konsentrasi ion H dan OH hasil ionisasi air pada 25°C masing-
–7
masing sebesar 1,0 × 10 . Jika dalam larutan terdapat konsentrasi
–
+
molar ion H+ sama dengan konsentrasi molar ion OH , yakni [H ] =
–
[OH ], larutan tersebut dinyatakan bersifat netral (serupa dengan air
murni). Menurut Arrhenius, suatu larutan bersifat asam jika konsentrasi
+
H dalam larutan meningkat. Artinya, jika dalam larutan terdapat [H ]
+
+
–
> [OH ], larutan bersifat asam. Sebaliknya, jika dalam larutan [H ] <
–
[OH ], larutan bersifat basa.
1. Derajat Keasaman Asam dan Basa
Derajat kekuatan asam atau basa dari suatu larutan dapat dihitung dari
nilai pH atau pOH. Larutan ada yang bersifat elektroli kuat, elektrolit
lemah, dan nonelektrolit. Demikian juga zat-zat yang bersifat asam atau
basa memiliki derajat kekuatan asam basa yang berbeda.
Suatu larutan digolongkan asam kuat jika memiliki daya hantar listrik
kuat (larutan elektrolit kuat) dan nilai pH rendah (konsentrasi molar ion
+
H tinggi). Sebaliknya, jika daya hantar listrik lemah dan nilai pH
sedang (sekitar 3–6), larutan tersebut tergolong asam lemah. Demikian
juga larutan basa dapat digolongkan sebagai basa kuat jika memiliki
daya hantar listrik kuat dan pH sangat tinggi. Jika daya hantar listrik
lemah dan nilai pH sedang (sekitar 8–11), larutan tersebut tergolong
sebagai basa lemah. Mengapa larutan asam atau basa memiliki
kekuatan berbeda untuk konsentrasi molar yang sama? Semua ini dapat
13