Page 170 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 170

Johannes Latuharhary dilahirkan pada tanggal    menyelesaikan pendidikan dan berhasil meraih
                 6 Juli 1900 di Ulat, Kota Saparua, Maluku.      gelar sarjana hukum (meester in di rechten)
                 Ayahnya seorang guru bernama Jan Latuharhary,   dengan spesialisasi hukum adat dari Universitas
                 sedangkan ibundanya bernama Josefin Hiariej.    Leiden pada bulan Juni 1927. Ia menjadi putra
                 Johannnes adalah putra sulung dari empat        Maluku pertama yang berhasil meraih gelar
                 bersaudara dan bersungguh-sungguh dalam         sarjana di luar negeri. Namun, hal tersebut tidak
                 menempuh pendidikan. Hal itu menunjukkan        menjadikan dirinya memiliki banyak uang. Ketika
                 adanya pengaruh profesi ayahnya dalam dirinya.  pulang ke Hindia Belanda pada 1927, ia bahkan
                                                                 terpaksa menumpang kapal barang Jerman karena
                 Johannes memperoleh pendidikan dasar di         tidak memiliki cukup uang untuk menaiki kapal
                 Saparuasche School, yakni sekolah kelas satu atau   penumpang.
                 EersteKlasse School di Kota Saparua. Kemudian,
                 keluarga Latuharhary pindah ke Ambon pada       Setiba di tanah air pada 22 Desember 1927,
                 1909 dan Johannes melanjutkan pendidikan di     Johannes Latuharhary diangkat menjadi
                 Europesche Lagere School (ELS). Ia menyelesaikan   ambtenaar ter beschikking atau pegawai yang
                 pendidikan di ELS pada 1917 dengan hasil        diperbantukan pada President van de Raad van
                 memuaskan dan kemudian melanjutkan              Justitie atau Ketua Pengadilan Tinggi di Surabaya.
                 pendidikan di Hogere Burger School (HBS).       Karena dianggap berprestasi, dia kemudian
                 Johannes adalah siswa yang cerdas dan tekun     diangkat sebagai landrechter atau hakim di
                 dalam menempuh pendidikan. Ia selalu naik kelas   Surabaya dan menjadi givier di Raad van Justitie
                 setiap tahun. Seiring dengan itu, ia menguasai   (semacam dewan kehakiman yang bertugas dan
                 sejumlah bahasa asing, yakni bahasa Belanda,    berwenang menangani masalah pidana dan
                 Inggris, Jerman, dan Prancis. Selain itu, Johannes   perdata di wilayah Hindia Belanda). Ia bekerja
                 juga memiliki bakat pada bidang sen, yakni musik   selama 2 tahun di kantor tersebut.Seiring dengan
                 dan olahraga, terutama sepak bola disamping     itu, kesadaran akan arti kemerdekaan tumbuh
                 gemar membaca buku.                             dalam dirinya dan hal tersebut ikut mendorong
                                                                 Johannes untuk bergabung dengan Sarekat
                 Pada 25 Mei 1923 Johannes Latuharhary           Ambon. Organisasi tersebut merupakan wadah
                 menyelesaikan studi di HBS dengan hasil         bagi masyarakat Ambon Maluku yang berada di
                 memuaskan sehingga membuka jalan baginya        Pulau Jawa. Kelak Johannes terpilih menjadi ketua
                 untuk melanjutkan studi ilmu hukum di Paris.    organisasi tersebut.
                 Namun, tidak lama kemudian ia pindah ke Leiden
                 untuk melanjutkan studi di Fakultas Hukum       Saat memimpin Sarekat Ambon, Johannes
                 Universitas Leiden di Belanda dengan beasiswa   Latuharhary memasukkan ide-ide dan perspektif
                 dari Ambonsch Studiefonds. Di bawah bimbingan   baru, terutama ide persatuan dan kemerdekaan.
                 Prof. Dr. Van Vollenhoven, Johannes berhasil    Menurutnya, persatuan dan kesatuan di































                     Bekas bangunan Europesche Lagere School (ELS) tempat sekolah latuharhary. Dok. Direktorat Sejarah, 2019.


                 156                                              ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175