Page 90 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 90

1. Kiprah Sebelum Menjadi Gubernur








                 Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo lahir di       luar biasa, atasannya menyekolahkan Soerjo ke
                 Magetan pada 9 Juli 1896. Ia berasal dari keluarga   Sekolah Polisi di Sukabumi pada 1922. Setelah
                 bangsawan. Ayahanda Soerjo, yakni Raden Mas     menyelesaikan pendidikan di Sekolah Polisi, Soerjo
                 Wirjo Soemarto, adalah ajun jaksa di Magetan,   diberikan kepercayaan menjabat sebagai wedana
                 sedangkan ibunda beliau yang bernama Raden Ayu   di wilayah Karangrejo, Glodog, Madiun. Kariernya
                 Koestilah adalah putri Raden Ronggo Prawirodirdjo   di bidang kepamongprajaan kian melesat seiring
                 III yang merupakan musuh besar Gubernur         dengan diangkatnya Soerjo menjadi asisten
                 Jenderal Hindia Belanda Ke-33, yakni Herman     wedana di Madiun Kota pada 1926. Pada tahun itu
                 Willem Daendels (1808—1811).                    pula ia kemudian diangkat menjadi juru tulis jaksa
                                                                 untuk selanjutnya diberi tugas sebagai Mantri
                 Sebagai anak dari kalangan bangsawan, Soerjo    Kabupaten Madiun. Saat menjadi asisten wedana
                 mengenyam pendidikan formal dengan baik.        di Madiun, Soerjo menemukan jodohnya, yakni
                 Ia mengawali pendidikan di Tweede Inlandsche    Raden Ayu Mustapeni, putri dari Raden Adipati
                 School Magetan yang setara dengan sekolah dasar.   Hadiwinoto, Bupati Magetan. Kendati menikahi
                 Kemudian, ia melanjutkan dengan menuntut        seorang janda beranak satu, Soerjo sangat bahagia
                 ilmu di Hollandsch Inlandsche School Magetan.   dengan pernikahan itu.
                 Setelah menyelesaikan pendidikan di dua institusi
                 pendidikan tersebut, Soerjo menempuh pendidikan   Dinamika karier Soerjo terus berlanjut. Ia dipindah
                 di sekolah menengah khusus pamong praja         ke Jetis, Ponorogo. Kemudian, pemerintah Hindia
                 bumiputra atau OSVIA. Wawasan politik  Soerjo   Belanda menaikkan pangkat Soerjo menjadi
                 mulai terbuka saat ia menjadi siswa di sekolah   wedana di Pacitan pada 1929. Selanjutnya,
                 pamong tersebut. Bahkan, ia terlibat dalam      Soerjo ditugasi untuk melanjutkan pendidikan di
                 pembelaan terhadap empat orang kawannya yang    Bestuursschool (Akademi Pamong Praja) di Batavia
                 dikeluarkan pihak OSVIA karena menolak ikut     dan berhasil menyelesaikannya pada 1931. Pada
                 dalam upacara peringatan 100 tahun bebasnya     tahun itu pula ia ditugasi untuk menjabat sebagai
                 negeri Belanda dari penjajahan Prancis.         wedana di Gedeg, Mojokerto. Kepiawaian beliau
                                                                 dalam memimpin wilayah Gedeg membuatnya
                 Soerjo mengawali karier sebagai birokrat        dipromosikan menjadi wedana di Porong, sebuah
                 saat Gediplomeerd Assistant Inlandsch           wilayah yang dikenal rawan banjir di kawasan
                 Bestuursambtenaar (GAIB) di kantor Kontrolir    Sidoarjo. Baru pada 1938 Soerjo kembali ke
                 Ngawi pada 1918. Karena melihat bakatnya yang   Magetan dan diangkat menjadi bupati.
































                 76                                               ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95