Page 81 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 81
A. Pengertian Mu’tazilah
Tidak ada kesepakatan di antara para ahli tentang asal nama Mu‟tazilah. Tetapi
nama itu sering dinisbahkan kepada sekelompok orang yang menganut paham teologi
rasional yang muncul setelah peristiwa perdebatan antara Hasan Al-Bashri dan Washil bin
Atha‟. Disisi lain, masih diperdebatkan tentang siapa yang memberikan nama Mu‟tazilah
terhadap Washil dan pengikutnya, dari orang yang menentang mereka, atau mereka
sendiri yang mengambil nama itu.
44
ا ع
Mu‟tazilah secara bahasa diambil dari kata لاص yang berarti memisahkan diri .
Sedangkan secara istilah, Mu‟tazilah berarti nama sebuah kelompok yang muncul pada
awal abad kedua hijriyah, yang menggunakan akal dalam membahas teologi Islam, yang
dipelopori oleh Washil bin Atha.
Mu‟tazilah memiliki banyak nama, berikut ini penjelasan ringkas yang
menunjukkan dua pendapat tentang penamaan Mu‟tazilah. Satu pendapat berasal dari pihak
luar, dan satu pendapat lagi dari kaum Mu‟tazilah sendiri.
B. Doktrin Mu’tazilah
Pihak luar, selain memberi nama Mu‟tazilah, juga memberikan nama-nama lain.
Kaum Ahlussunnah Waljama‟ah menamakan mereka dengan kaum Mu‟attilah yakni
golongan yang menafikan sifat Tuhan. Mereka berpendapat bahwa Tuhan tidak
mempunyai sifat-sifat yang berdiri sendiri pada zat. Ada yang menjuluki dengan istilah
kaum Al-Qodariyyah, karena mereka menganut paham manusia memiliki kebebasan
berkehendak dan kemampuan berbuat. Ada yang menamakan dengan Al-Wa‟idiyah, karena
mereka mengajarkan paham ancaman Tuhan terhadap orang-orang yang tidak taat pasti
akan berlaku.
Dan ada yang menjuluki Mu‟tazilah dengan Jahmiyah karena kedua kelompok ini
banyak memiliki persamaan dalam hal meniadakan ru‟yah dan sifat, Al-Qur‟an adalah
makhluk dan dalam masalah keyakinan lainnya. Bahkan Imam Bukhori dan Imam Ahmad
menyamakan Mu‟tazilah dengan Jahmiyah dalam bukunya Ar-Radd alal Jahmiyah dimana
44
Qomus Al-Muhith, Juz 14 Hal. 15
73