Page 4 - Basic Engine Pada Alat Berat febri
P. 4
mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi. Jenis bahan bakar yang digunakan
dalam engine mempengaruhi proses pembakaran, sebab bahan bakar yang berbeda
memerlukan temperatur dan nilai pembakaran yang berbeda. Jumlah bahan bakar
juga penting sebab semakin banyak bahan bakar maka semakin besar tenaga yang
dihasilkan.Ketika diinjeksikan ke dalam ruang bakar, dengan jumlah udara yang cukup,
jumlah bahan bakar yang sedikit dapat menghasilkan tenaga dan panas yang besar.
Jadi
SEMAKIN BANYAK BAHAN BAKAR = SEMAKIN BESAR TENAGA YANG DIHASILKAN
Pada bensin engine dan gas engine, udara yang dikompresikan tidak
menghasilkan panas yang cukup untuk proses pembakaran. Agar tejadinya
pembakaran, maka dipergunakan busi (spark plug) untuk mamantik campuran udara
dan bahan bakar. Pada rancangan gas dan bensin engine campuran bahan bakar dan
udara masuk kedalam silinder pada langkah intake. Ini untuk menghindari terbakar
dengan sendirinya dan pembakaran yang tak terkendali, perbandingan kompresi dari
engine ini dibuat lebih rendah dari mesin diesel.
Pada Engine Diesel, udara dimampatkan di dalam ruang pembakaran sampai
udara menjadi cukup panas untuk menyalakan bahan bakar. Bahan Bakar
kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar dan terjadi pembakaran, ini untuk
memberikan pengaturan dalam proses pembakaran.
Piston dan connecting rod bergerak turun dan naik, gerakan ini disebut
reciprocating motion. Connecting rod yang memutarkan crankshaft yang mengubah
gerakan naik -turun menjadi gerakan putar. Ini menjelaskan bagaimana engine
mengubah bentuk energi panas dari pembakaran menjadi tenaga yang siap pakai.
B. Siklus Motor Diesel
Motor Diesel atau Internal Compression Engine merupakan salah satu jenis mesin
pembangkit tenaga. Motor Diesel merupakan sebuah sistem, dimana ada input yaitu
bahan bakar (solar), ada proses yaitu terjadinya proses perubahan energy kimia
menjadi energy mekanik, dan adanya output berupa daya motor Diesel. Dalam proses
perubahan energy tersebut, terdapat konsep yang diterapkan yaitu yang disebut
dengan siklus. Siklus merupakan suatu proses pentahapan yang terdiri dari empat
tahap, yaitu isap, kompresi, usaha, dan buang.
Motor Diesel dikenal dikenal dengan model 4 tak dan 2 tak. Pada kedua model
motor Diesel tersebut, mengunakan siklus yang sama, namun dalam
mengimplementasikannya yang berbeda. Motor Diesel 4 tak menyelesaikan siklus
tersebut menggunakan 4 langkah piston atau 2 putaran poros engkol. Sedangkan
motor Diesel 2 tak, menyelesaikan-nya dalam 2 langkah atau 1 putaran poros engkol.