Page 7 - Basic Engine Pada Alat Berat febri
P. 7
Motor diesel cenderung menggunakan sistem long stroke, semen-tara motor
bensin menggunukan sistem over square. Hal ini menghasil-kan momen yang
berbeda, di mana motor diesel akan menghasilkan momen yang lebih besar
dibandingkan dengan motor bensin. Sehingga motor bensin tepat untuk
keperluan akselerasi, sementara motor Diesel lebih tepat untuk beban.
E. Kelemahan Motor Diesel.
Keunggulan motor Diesel telah sedikit diuraikan di atas, selanjutnya akan diuraikan
juga beberapa kelemahan pada motor Diesel yang dirasakan oleh pemakai jasa motor
Diesel.
1. Getaran Mesin.
Getaran ini sebenarnya mejadi kendala dan tidak disukai bagi mereka yang
terbiasa menggunakan jasa motor bensin dan relatif punya uang. Mereka lebih
mempertimbangkan “kenyamanan” dibandingkan dengan efisiensi dan efektivitas.
Namun bila dibandingkan, memang motor Diesel mempunyai getaran lebih besar
dan suara yang lebih keras. Hal ini sebagai akibat besarnya perbandingan kompresi
dan tekanan pembakaran yang jauh lebih besar pada motor Diesel di-bandingkan
dengan motor bensin.
2. Polusi Asap.
Gas buang motor diesel sebenarnya lebih bersih dari gas beracun seperti co, so,
dan pb seperti pada gas buang motor bensin. Hanya bila penyetelan motor Diesel
gak bener akan muncul asap yang berlebihan, dan mengganggu pandangan
pengemudi lain (bila diperguna-kan pada kendaraan jalan raya). Namun bila
penyetelan motor diesel di lakukan dengan benar, maka kelemahan ini bisa
ditekan sampai sangat minimal.
3. Pemeliharaan.
Pemeliharaan motor Diesel memang lebih sulit dan memerlukan peralatan yang
sangat khusus, karena sangat memerlukan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Oleh karena itu biaya pemeliharaan akan sangat tinggi, namun frekuensi
pemeliharaan bisa lebih kecil dibanding-kan dengan motor bensin. Cuma sampai
dengan saat ini, belum ada hasil penelitian yang dapat memberikan penjelasan
mana yang lebih mahal.
F. Firing Order, Table Squence Dan Valve Timing Pada Motor Diesel
1. Firing Order (FO)
Firing Order adalah urutan pembakaran yang terjadi pada engine yang
mempunyai jumlah cylinder lebih dari 1