Page 22 - E-MODULE ASAM BASA
P. 22
E-module Asam Basa
Scientific
Background
Baca dan pahamilah wacana mengenai isu permasalahan dibawah ini !
Belum lama ini, masyarakat di seluruh
Indonesia bahkan dunia digegerkan dengan
peristiwa virus corona atau disebut COVID 19.
COVID 19 ini merupakan virus corona jenis
baru. Isu tentang virus ini pertama kali
diidentifikasi di Wuhan , China pada Desember
2019. Pada tahun 2020, virus ini mulai masuk
ke Indonesia dengan kasus penularan pertama
yang terungkap setelah pasien 01 melakukan
kontak dengan WN Jepang yang ternyata
positif COVID-19 saat diperiksa di Malaysia.
Para ahli menyebutkan bahwa gejala dari Covid-19 adalah batuk yang diikuti dengan
demam, flu dan sakit kepala. Menurut WHO, sekitar 67,7% pasien Covid-19 yang teinfeksi virus
corona mengalami gejala batuk kering secara terus menerus, sesak napas atau pneumonia,
tetapi tidak disertai rasa sakit tenggorokan. Meski begitu, tidak semua batuk kering
merupakan gejala virus corona melainkan bisa menjadi tanda iritasi di tenggorokan. Batuk
yang terjadi pada orang yang menderita flu akan disertai dengan pilek dan bersin-bersin, jadi
jika seseorang menunjukkan batuk disertai bersin, kemungkinan hanya terkena flu biasa, dan
untuk mengurangi bisa menggunakan obat batuk.
Obat batuk mengandung berbagai senyawa kimia, salah satunya
adalah ammonium klorida. Amonium klorida menghasilkan ekspektoran
yang mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah dikeluarkan. Bahan
baku untuk memproduksi ammonium klorida adalah ammonia (NH3) dan
asam klorida (HCl). Berikut reaksi pembentukan ammonium klorida :
Ketika ion ammonium dan ion klorida terbentuk, kedua ion saling tarik-menarik
satu sama lain, sehingga membentuk kristal ammonium klorida.
Sumber : https://www.wikiwand.com
berbasis Socio-Scientific Issues 18