Page 22 - e book Asyiknya Belajar Himpunan
P. 22

Simbol ⊂ dan ⊃

                               Sejumlah pengarang menggunakan simbol ⊂ dan ⊃ untuk
                               masing-masing mengindikasikan "subset" dan "superset", bukan
                               dengan simbol ⊆ dan ⊇, tetapi artinya sama.  Misalnya, bagi
                                                                                   [2]
                               para pengarang ini, adalah benar untuk setiap
                               himpunan A bahwa A ⊂ A.

                               Para pengarang lain lebih suka menggunakan simbol ⊂ dan ⊃
                               untuk masing-masing mengindikasikan subset dan superset
                               wajar, daripada ⊊ dan ⊋.  Penggunaan ini membuat ⊆ dan ⊂
                                                             [3]
                               analog dengan simbol ketidaksamaan ≤ dan <. Misalnya,
                               jika x ≤ y maka x dapat sama dengan y, atau tidak sama, tetapi
                               jika x < y, maka x pasti tidak akan sama dengan y, dan pasti
                               lebih kecil dari y. Ini mirip dengan kaidah penggunaan ⊂
                               sebagai "subset wajar", jika A ⊆ B, maka A dapat sama atau
                               tidak sama dengan B, tetapi jika A ⊂ B, maka A pasti tidak akan
                               sama dengan B.


                               Contoh















                               Poligon-poligon reguler membentuk suatu subset dari himpunan
                               semua poligon


                                 Himpunan A = {1, 2} adalah "subset wajar" (proper subset)
                                   dari B = {1, 2, 3}, sehingga ekspresi A ⊆ B dan A ⊊ B
                                   keduanya benar.
                                 Himpunan D = {1, 2, 3} adalah subset dari E = {1, 2, 3},
                                   sehingga D ⊆ E benar, dan D ⊊ E salah.
                                 Setiap himpunan adalah subset dari himpunan itu sendiri,
                                   tetapi bukan "subset wajar" (proper subset). (X ⊆ X benar,
                                   dan X ⊊ X salah untuk setiap himpunan X.)
                                 Himpunan kosong { }, dilambangkan dengan ∅, juga
                                   merupakan subset dari setiap himpunan X. Juga selalu
                                   merupakan subset wajar dari setiap himpunan kecuali
                                   terhadap dirinya sendiri.
                                 Himpunan {x: x adalah bilangan prima yang lebih besar dari
                                   10} merupakan subset wajar dari {x: x adalah bilangan ganjil
                                   yang lebih besar dari 10}
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27