Page 12 - MAJALAH MULIA EDISI MARET 2021 VERSI ONLINE
P. 12
JENDELA UTAMA
rasa kasih dan sayang. Sesung- Apapun kepayahan dan masalah
guhnya pada yang demikian itu dalam keluarga, sungguh tak ada
benar-benar terdapat tanda-tan- alasan untuk mengeluh kesah. Ia
da (kebesaran Allah) bagi kaum adalah jalan yang membahagiakan
yang berpikir.” (ArRum [30]: 21). setiap orang. Semua persoalan da
Selanjutnya, timbul pertanyaan lam rumah tangga selama disika
sederhana, bagaimana meraih itu pi dengan benar, niscaya bernilai
semua? Tentu tidak mudah. Ini su ganda di sisi Allah.
dah pasti dan harus disadari oleh Motivasi di atas hendaknya di
setiap keluarga Muslim. Sebagai ulangulang selalu kepada setiap
tujuan, ia bukanlah satu harapan pasangan suami istri. Bahagia itu
yang tak disertai usaha yang sung bukanlah semudah bermimpi di
guhsungguh. Perlu perjuangan siang bolong. Seolah usai menikah,
dan kerjasama antara seluruh an maka segala urusan langsung sele
ggota keluarga Muslim atau dari sai begitu saja.
sepasang suami istri. Justru, mungkin inilah makna
Sejatinya, kebahagiaan orang menikah adalah separuh agama
beriman adalah buah dari ke tersebut. Untuk menyempurnakan
sungguhan dari menapaki proses nya, dibutuhkan perjuangan dan
yang tanpa henti. Meski sebagai pengorbanan lebih dahulu. Harus
pemimpin, tapi kedudukan itu tidak ada kerjasama, saling membantu
lantas menjadikan ayah ha nya se dari semua pihak.
bagai mandor yang tahunya me Takwa bagi keluarga Muslim
merintah saja atau ingin dide ngar adalah pondasi utama. Selain itu,
serta dipatuhi begitu saja. Ibu pun maka semuanya hanyalah ilusi dan
demikian. Bukan karena ja minan kamuflase saja. Keluarga bertakwa
kemuliaannya dari Rasulullah lan berarti setiap anggota ke luarga itu
tas ia cuma ongkang-ongkang harus menjadikan aga ma sebagai
kaki tak mau peduli dan mendidik panduannya. Bukan sebatas se
anakanaknya. bagai formalitas atau pencitraan
Sebaliknya semua pihak punya belaka.
amanah yang sama tapi tanggung Ibarat dua sisi mata uang, iman
jawab yang berbeda. Di sinilah per dan takwa adalah sesuatu yang
lu sinergi untuk mewujudkan visi tak terpisahkan. Keduanya saling
keluarga surgawi tersebut. menguatkan. Iman bisa bertam
Al-ajru ala qadri al-masya- bah seiring nilai ketakwaan yang
qqah. Inilah nasihat emas dari Nabi meningkat. Sedang takwa itu lahir
Shallallahu alaihi wasallam (Saw) dari adanya iman pada diri orang
ketika memotivasi para sahabatn tersebut. Maka berbahagialah ke
ya. Bahwa ganjaran itu setimbang luarga orang yang bertakwa itu.*/
dengan kesusahan yang dilalui. Masykur
8 MULIA | Rajab 1442/Maret 2021