Page 32 - Handout Fisika Terintegrasi Kearifan Lokal Permainan Kekehan
P. 32

Mengidentifikasi  asumsi,  bukti,  dan  alasan  dalam  teks  yang
                             berkaitan dengan sains
                             (Menjelaskan  secara  singkat  dengan  pemahaman  sendiri  terkait
                             penerapan konsep momen gaya pada permainan kekehan)


                           …………………………………………………………………………………

                           …………………………………………………………………………………


                           …………………………………………………………………………………


                        3) Pak  Nandang  Saptani  adalah  seorang  perajin  berusia  35  tahun  yang tengah
                           membuat mainan tradisional berbahan baku kayu di Desa Cibening, Kabupaten
                           Purwakarta,  Jawa  Barat.  Beliau  yang  dulunya  berprofesi  sebagai  Satuan
                           Pengamanan (Satpam) di salah satu bank swasta tersebut beralih profesi sebagai
                           perajin kayu, salah satunya mainan tradisional gasing atau di daerah Jawa Timur
                           dikenal dengan nama kekehan.





















                           (Sumber: https://photo.sindonews.com/view/3786/penjualan-mainan-gasing-turun-hingga-80-persen-di-
                                                        masa-pandemi-corona)
                           Kekehan  adalah  maian  tradisional  yang  bisa berputar  pada  poros serta
                           berkesetimbangan pada suatu  titik. Pernahkah  kalian  melihat  orang  bermain
                           kekehan?  Mengapa  kekehan  yang  sedang  berputar  meskipun  dalam  keadaan
                           miring tidak roboh? Tentunya ada sesuatu yang menyebabkan kekehan tersebut
                           tidak roboh. Konsep fisika apakah yang mendasari hal tersebut?
                           Carilah informasi dari berbagai sumber untuk bisa menjelaskan permasalahan di
                           atas dan tuliskan jawaban pada kolom di bawah ini!






                                                                                                     28
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37