Page 69 - MODUL
P. 69
2) Pernapasan Perut
Mekanisme proses inspirasi pernapasan perut diawali dengan berkontraksinya
otot diafragma, sehingga diafragma yang semula melengkung berubah menjadi
datar. Keadaan diafragma yang datar mengakibatkan rongga dada dan paru-
paru mengembang. Tekanan udara yang rendah dalam paru-paru menyebabkan
udara dari luar masuk ke paru-paru.
Proses ekspirasi terjadi pada saat otot diafragma berelaksasi, sehingga diafragma
kembali melengkung. Keadaan melengkungnya diafragma mengakibatkan
rongga dada dan paru-paru mengempis, tekanan udara dalam paru-paru naik,
maka udara keluar dari paru-paru.
D. Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernafasan
Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan di otak, sedangkan aktivitas
saraf pernapasan dirangsang oleh stimulus (rangsangan) dari karbondioksida (CO2
). Pada umumnya, manusia mampu bernapas antara 15–18 kali setiap menitnya dan
sekitar 17 ribu kali dalam sehari. Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa
faktor berikut :
1) Umur
Bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan menjadi
semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang digunakan lebih sedikit
dibandingkan pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan
relatif lebih sedikit. Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak
dibanding orang dewasa. Hal itu disebabkan volume paru paru yang relatif kecil
dan sel-sel tubuh sedang berkembang sehingga membutuhkan banyak oksigen.
2) Jenis Kelamin
Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi, sehingga
memerlukan oksigen yang lebih banyak dari pada perempuan. Pada umumnya
perempuan memiliki volume paru-paru lebih kecil dari laki-laki sehingga
frekuensi bernapasnya lebih banyak.
3) Suhu Tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini
berhubungan erat dengan peningkatan proses metabolisme tubuh. Manusia
memiliki suhu tubuh yang konstan (berkisar antara 36- 37 0C) karena manusia
mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan cara meningkatkan laju
62