Page 22 - Warta Among Tani 3
P. 22
Olah raga
Gambaran secara utuh semua cerita tidak lepas dari penggunaan bambu. Oleh sebab itu,
judul dari olahraga tradisional ini “Pring Geprak” yang mempunyai arti “Pring” berarti Bambu.
Bambu dalam bahasa Jawa adalah deling, yang dimaknai sebagai “Kendel Eling” (berani tetapi
selalu ingat/kontrol diri). Khususnya bagi masyarakat Songgoriti Kota Batu Jawa Timur. Sedang-
kan “Geprak” diambil dari terdengarnya bunyi beradunya bambu dengan bambu. Makna yang
lain dari “Geprak” bahwa sejarah kejayaan Malang Raya termasuk Kota Batu yang juga merupa-
kan bagian wilayah yang tidak terpisahkan. Pada abad IX, Empu Sendok sebagai pimpinan,
Saronenatau tetabuhan berupa tambur dan bambu yang dipukul, berirama secara rampak dapat
digunakan sebagai sarana mengusir hama tanaman.
Semua atraksi “Pring Geprak” mengandung unsur motorik gerak kurang lebih sebanyak 7
(tujuh) bagian kaidah kebugaran. Unsur speed (kecepatan) mereka lakukan saat peraga lari
dengan kecepatan di keliling arena, unsur endurance (daya tahan) saat mereka melakukan gerak
dari awal sampai dengan akhir dilakukan tanpa berhenti, unsur strengh (kekuatan) saat melaku-
kan gerakan topang bambu dan ada peraga di atas membentuk tumpeng, unsur power (daya
ledak) di tunjukan saat mereka melakukan atraksi beradunya bambu, balance (keseimbangan)
gerakan ini juga teraktualisasikan secara sinergi saat mereka melakukan gerakan bertumpuk di
atas, exibility (kelentukan) diaktualisasikan juga berupa gerakan rol depan, salto dan meroda,
coordination (koordinasi) dimana untuk mendapatkan harmonisasi dan rangkaian gerakan
antara satu dengan yang lainnya melalui koordinasi tersebut.
21