Page 12 - BUKU KENANGAN PSI 71 (FINAL)_Neat
P. 12
Ngga ada lu ga rame
bahagia di usia lansia. Berbicra dengan suasana rileks, sambil
minum teh atau kopi, makanan kecil, kalau sampai siang
disediakan makan siang. Suasana santai yang menyenangkan
diharapkan dapat memberikan pengetahuan untuk para lansia
dari golongan bawah di tempat wredatama (organisasi
pensiunan PNS).
4. Kegiatan untuk pemuda, yaitu “Membangun Generasi Muda
Pemenang, Cerdas, Kreatif, Produktif, Visioner dan Peduli Masa
Depan. Kegiatan ini merupakan kegiatan lapangan yang dapat
menyenangkan pemuda, dan sering disebut dengan “out bound”.
Berbagai “games” dibuat sebagai metode pembelajarannya,
tempat pembelajaran di lapangan, dengan maksud menanamkan
nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme kepada para pemuda.
Melalui kegiatan ini, pemuda sebagai generasi penerus dapat
memberikan andil dalam pembangunan bangsa di masa depan.
5. Buku Kenangan, merupakan kegiatan membuat buku kenangan
kita. Selama perjalanan kehidupan kita 50 tahun, tentunya ada
kegiatan yang berkesan. Kenangan indah ini dapat terjadi ketika
mahasiswa, dalam bekerja, atau mungkin ketika pensiun.
Apakah yang dibagikan dalam buku kenangan ini, yaitu
menuliskan suatu peristiwa yang berkesan, tetapi mempunyai
pesan moral atau nilai bagi pembaca. Selain itu, tentu ada foto
supaya kita tidak lupa akan wajah teman-teman. Apabila ada
kegiatan bersama dengan teman-teman angkatan 71 dapat
disajikan. Dengan demikian, buku kenangan ini mempunyai
tempat tersendiri dihati kita semua. Buku kenangan ini dapat
berupa buku elektronik atau buku cetak.
6. Kegiatan “Psikologi Unpad untuk Masyarakat Luas”, ide kegiatan
ini adalah membuat stimulasi permasalahan yang aktual untuk
generasi milenial. Stimulasi permasalahan dapat berbentuk
obrolan santai mengenai masalah yang sering dihadapi anak-
anak milenial, atau sandiwara kecil, atau arahan pembicaraan
yang sering diungkapkan anak-anak milenial. Ruang lingkup
masalahnya dapat berupa masalah sekolah (sekolah pada jaman
pandemic Covid-19 dan daring, masalah kesulitan belajar, bully,
interaksi siswa dengan guru, belajar bersama, dan sebagainya).
Masalah remaja (interaksi geng, geng motor, naksir lawan jenis,
naksir tapi tidak berani, hubungan seks diluar nikah, tawuran,
kenakalan remaja, dsb); masalah dewasa awal (pilihan sekolah,
bekerja membantu orang tua, masalah penjurusan, masalah
kencan, dsb). Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa
kegiatan ini diawali dengan stimulasi, kemudian, apabila ada
yang ingin berkonsultasi psikologi (biasanya remaja malu),
maka dapat dilanjutkan dengan konseling atau terapi.
Permasalahan tersebut diatas dapat dikembangkan berdasarkan
tahapan perkembangan, jenis kelamin, status sosial, dan
sebagainya. Untuk yang memberikan stimulasi dapat psikolog
50 Tahun Persahabatan PSI71 x