Page 15 - Cerita Rakyat Papua (Moi, Byak, Maybrat)
P. 15

bukanlah manusia, tetapi jelmaan dari gerombolan babi. Dan ia yakin, orang yang sakit itu

               adalah babi yang terkena tombak pemburu. Tak kurang akal, Awailas menggosok dedaunan
               sambil menekankan tombak di bagian luka orang tersebut.


                       Orang  itu  berteriak  kesakitan,  “Arrrghhhhhhhhhhhhh...  obat  apa  yang  kau  berikan

               ini?”

                        “Kau  harus  bertahan,  sedikit  lagi  sembuh,”  jawab  Awailas  sambil  memberikan

               harapan.  Awailas  menghibur  orang  yang  kesakitan  itu.  Ia  menusukkan  tombak  hingga  ke

               bagian jantung.


                       Erangan  orang  itu semakin  lama kian  melemah,  tombak  Awailas tepat menghujam
               jantungnya.  Dan  orang  itu  pun  akhirnya  meninggal  kehabisan  darah.  Melihat  saudaranya

               meninggal, orang-orang yang berada di tempat itu menangis sedih.

                       “Hei, manusia bantulah menguburkan saudara kami ini di sana,” pinta salah satu dari

               mereka, sambil menunjuk sebuah kubangan babi, tidak jauh dari tempat Awailas berdiri.


                       Sesuai  dengan  permintaan  keluarga,  Awailas  membawa  jasad  orang  yang  telah

               meninggal  itu  keluar  dari  rumah  menuju  kubangan.  Tiba-tiba,  tubuh  orang  yang
               dipanggulnya itu berubah menjadi seekor babi.


                       “Hmm...  benar  dugaanku,  ini  pasti  babi  yang  berhasil  ditikam  pemburu  tadi,“  ujar
               Awailas  sambil  menengok  ke  belakang,  memastikan  keluarga  babi  yang  mati  itu  tidak

               memperhatikannya.


                       Awailas  membawa  babi  tersebut  ke  arah  kubangan.  Tetapi  ia  tidak  berhenti,

               melainkan meneruskan perjalanannya. Sambil memanggul tubuh babi itu, ia berjalan menuju
               pintu keluar sarang babi hutan.


                       “Tolong, ambil babi ini!” teriak Awailas kepada para pemburu yang masih berada di
               sekitar lubang pintu masuk sarang babi.


                       Mereka  pun  buru-buru  menarik  babi  yang  disodorkan  Awailas  dari  dalam  dasar

               lubang.









                                                                                                        15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20