Page 12 - Masa Demokrasi Terpimpin_Eka Sugiarti
P. 12

Sejarah Indonesia : Demokrasi Terpimpin


                                 Ellsworth Bunker mengajak Indonesia-Belanda bertemu dalam meja
                                perundingan. Delegasi Indonesia (Adam Malik) dan Delegasi Belanda
                                (Dr. Van Royen).
                                 Isi Persetujuan New York → Selambat-lambatnya tanggal 1 Oktober
                                1962  Belanda  menyerahkan  Irian  Barat  kepada  United  Nation
                                Temporary Executive Authority (UNTEA).
                                 Pada  31  Desember  1962  bendera  Indonesia  mulai  berkibar  di
                                samping bendera PBB dan selambat-lambatnya tanggal 1 Mei 1963
                                UNTEA atas nama PBB menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.
                                 Setelah  penyerahan  Irian  Barat,  pemerintah  Indonesia  diwajibkan
                                melaksanakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera)
                         6)  Pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera)
                              Dilaksanakan  sejak  14  Juli  1969  s.d.  4  Agustus  1969.  Pelaksanaan
                              diatur  oleh  Brigjen  Sarwo  Edhie  Wibowo  dan  diawasi  langsung  oleh
                              perwakilan PBB yaitu Fernando Ortis Sanz. Dewan musyawarah Pepera
                              memutuskan bahwa Irian Barat tetap merupakan bagian dari RI.

                   F.  Kehidupan Ekonomi masa Demokrasi Terpimpin
                       Kondisi ekonomi pada masa awal Demokrasi Terpimpin sangat terpuruk akibat
                       pemberontakan-pemberontakan  yang  terjadi.  Untuk  mengatasi  keadaan
                       ekonomi pada masa ini, sistem ekonomi berjalan dengan sistem komando, di
                       mana  alat-alat  produksi  dan  distribusi  yang  vital  harus  dimiliki  dan  dikuasai
                       negara atau minimal di bawah pengawasan negara.
                       Upaya      perbaikan      perekonomian       Indonesia      dilakukan      dengan
                       pembentukan Dewan  Perancang  Nasional  (Depernas) pada 15  Agustus
                       1959 yang  dipimpin Moh.  Yamin.  Dapernas  kemudian  menyusun  program
                       kerjanya  berupa  pola  pembangunan  nasional  yang  disebut  sebagai Pola
                       Pembangunan Semesta Berencana.
                       Cita-cita  pembangunan  nasional  semesta  berencana  yang  berlandasakan
                       “Berdiri  di  Atas  Kaki  Sendiri”  (berdikari)  dalam  ekonomi  direncanakan  pada
                       1966 hingga 1988.

                   G.  Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi Permasalahan Ekonomi
                          a)  Membentuk Dewan Perancang Nasional (Depernas)
                              ▪  Dibentuk berdasarkan UU No. 80 tahun 1958
                              ▪  Pemimpin          →   Muh. Yamin
                              ▪  Tugas      → Mempersiapkan rancangan UU pembangunan nasional
                                  dan menilai penyelenggaraan pembangunan.
                              ▪  Pada  1963,  berganti  nama  menjadi  Badan  Perencanaan
                                  Pembangunan  Nasional  (Bappenas)  yang  dipimpin  Presiden
                                  Soekarno.
                          b)  Menerapkan Kebijakan Devaluasi Mata Uang Rupiah
                              ▪  Ditetapkan pada 24 Agustus 1959
                              ▪  Tujuan  →           Meningkatkan  nilai  rupiah  dan  meningkatkan
                                  kesejahteraan rakyat kecil.
                              ▪  Usaha      →  Pemerintah  melakukan  pembekuan  terhadap  semua
                                  simpanan yang melebihi Rp25.000,00.
                              ▪  Dilaksanakan oleh Panitia Penampung Operasi Keuangan (PPOK)


                                                                                  EKA SUGIARTI, S.PD  12
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16