Page 127 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 127
layanilah sesuai dengan kesusilaan; pada waktu meninggal dunia, makamkanlah sesuai dengan kesusilaan, dan sembahyangilah sesuai dengan kesusilaan”. (Lunyu. II:5).
Di dalam Kitab Catatan Kesusilaan tertulis; Laku bakti itulah ialah permulaan hidup beragama. Laku bakti itu di mulai dengan memberi perawatan kepada orangtua, namun biar dapat memberi perawatan masih sukar untuk berlaku hormat. Dapat berlaku hormat, masih sukar untuk dapat memberi kesentosaan. Dapat memberi kesentosaan masih sukar bagaimana menghadapi wafatnya. Dan setelah orangtua tiada lagi, hati-hatilah dalam perbuatan sehingga tidak memberi nama buruk kepada orangtua, inilah Laku Bakti”.
Di dalam Kitab Bakti IX, Nabi Kongzi bersabda: ”Di antara watak-watak mahluk yang terdapat di antara langit dan bumi ini, sesungguhnya, manusialah yang termulia. Di antara perilaku manusia tiada yang lebih besar dari laku bakti. Di dalam laku bakti itu tiada yang lebih besar dari hormat kepada orangtua, dan pernyataan hormat itu tiada yang lebih besar dari kesujudan kepada Tian Yang Maha Esa”.
“Maka orang yang tidak mencintai orangtuanya, tetapi dapat mencintai orang lain, itulah Kebajikan yang terbalik. Kalau dapat hormat kepada orang lain tetapi tidak hormat kepada orangtua sendiri, itulah kesusilaan yang terbalik. Seorang susilawan tidak menghargai perilaku semacam itu”.
c. Tata Laksana Sembahyang Qingming 1) Pelaksanaan di Rumah
Terlebih dahulu dilaksanakan sembahyang kepada Tian Yang Maha Esa (menghadap ke langit lepas) dengan dupa tiga batang dan dinaikan secara Dingli lalu ditancapkan pada tempat dupa yang telah disediakan, kemudian bersikap Bao Xinbade dan menaikan doa sebagai berikut:
Kehadirat Tian Yang Maha Besar, di tempat Yang Maha Tinggi, dengan bimbingan Nabi Kongzi, dipermuliakanlah.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 121