Page 184 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 184
Ketika Caocao mendengar kata-kata Guanyu ini dari bawahannya,
ia memuji Guanyu. Ia berkata,”Guanyu adalah seorang yang benar- benar menjunjung kebenaran yang jarang kita dapati di dunia ini”.
Beberapa waktu kemudian, Caocao mendapat serangan musuh bebuyutannya, Yuanshao. Guanyu menawarkan pengabdiannya kepada Caocao melawan musuh dan berhasil membunuh salah seorang jenderal senior Yuanshao.
Caocao tahu bahwa Guanyu berbuat demikian adalah untuk membayar hutang budinya. Setelah hal ini terjadi, Guanyu tentu akan berusaha segera pergi. Maka ia menghadiahi Guanyu banyak sekali hadiah untuk mencoba menahannya.
Akhirnya Guanyu berhasil mendapatkan informasi tempat Laupi bermukim. Waktu telah tiba baginya untuk segera pergi meninggalkan Caocao. Berkali-kali Guanyu berusaha dapat menemui Caocao untuk pamit, tetapi Caocao terus menghindar bertemu. Maka, suatu hari, Guanyu menyegel semua hadiah pemberian Caocao dan menempatkannya di ruang duduk kediamannya disertai sepucuk surat. Kemudian berangkatlah bersama kedua orang kakak iparnya untuk dapat berkumpul kembali dengan Laupi.
Caocao segera mengetahui bahwa Guanyu telah pergi. Orang- orang bawahannya ingin mengejar dan membunuhnya, tetapi Caocao mencegahnya dan berkata,”Jangan dikejar. Guanyu ternyata tetap setia kepada jalinan persaudaraannya dengan Laupi. Ia telah menanggung segala resiko demi kesetiaannya kepada saudara angkatnya. Ia seorang yang berpegang teguh pada kecerahan mata hatinya dan sungguh berjiwa luhur (Junzi). Ia pantas mendapatkan kebaikan kita”.
Demikianlah karena keteladanan dalam kesetiaan dan menjunjung kebenaran, Guanyu disembahyangi sebagai salah satu shenming dalam agama Khonghucu. Bahkan altar Guanyu diletakkan di ruang pengadilan untuk mengambil sumpah bagi orang Tionghoa atau umat agama Khonghucu.
178 Kelas XI SMA/SMK