Page 88 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 88

    Ini memberi suatu acuan bahwa Muduo sudah terdokumentasi
  dalam keberadaan dan fungsinya di zaman Raja Zhongkang dari Dinasti Xia yang memerintah di tahun 2159-2146 SM.
Kitab Suci Liji bagian Yueling bahasan Zhongchun tersurat: “....Tiga hari sebelum cuaca buruk kilat halintar menyambar, dibunyikan Muduo untuk membawa berita memperingatkan rakyat”.
Ini memberi gambaran bahwa Muduo digunakan sebagai pembawa firman atau amanat dan maklumat kerajaan/raja dibunyikan sebagai pertanda atau peringatan bagi rakyat bila akan terjadi suatu bencana.
Catatan :
Dalam Kitab Suci Zhouli dijelaskan bahwa untuk urusan sipil dibunyikan Muduo, sedang untuk urusan militer dibunyikan Jinduo. Maka makin jelaslah bagi kita bahwa Muduo adalah “sarana” pembawa dan pemberita firman raja, pertanda dan peringatan, pemandu dan pemimpin.
Raja Wen (Wenwang) mempergunakan Muduo sebagai alat memanggil rakyat untuk beribadah dan bersembahyang kehadirat Tian di Beitang (Cihai).
Gelar Nabi Kongzi sebagai Muduo (Genta Rohani)
           •
•
       3.
Pada hari besar persembahyangan Dongzhi yang bertepatan dengan tanggal 22 Desember, saat jarak matahari dalam lintasan terjauhnya pada garis balik di Selatan khatulistiwa, umat Khonghucu melaksanakan sembahyang kepada Tian yaitu sembahyang syukur dan harapan, atau dikenal juga dengan sembahyang Dongzhi. Pada zaman Dinasti Zhou (1122-255 SM.), saat Dongzhi ditetapkan sebagai saat tibanya tahun baru (Xin Chun). Pada hari persembahyangan besar tersebut di tahun 497 SM, Nabi Kongzi memutuskan untuk meninggalkan Negeri Lu dan meninggalkan semua yang ia miliki di Negeri Lu termasuk melepaskan jabatannya (setingkat perdana menteri di kerajaan Lu). Beliau meninggalkan Negeri Lu mengembara
82 Kelas XI SMA/SMK
              





















































































   86   87   88   89   90