Page 89 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 89

   ke berbagai negeri untuk menyebarkan ajaran-ajarannya.
Alasan lain mengapa Nabi Kongzi meninggalkan negeri Lu adalah karena raja negeri Lu (Lu Dinggong) sudah tidak mengindahkan lagi nasihat-nasihatnya. Beliau terpanggil untuk mewujudkan misi sucinya untuk mulai mengembara mencari raja yang mau menerapkan ajarannya agar tercipta Keharmonisan Agung. Maka hari sembahyang besar Dongzhi bagi umat Khonghucu juga diperingati sebagai Hari Muduo atau Genta Rohani, hari dimulainya perjalanan Nabi Kongzi menebarkan ajaran-ajarannya.
Maka bersama murid-muridnya Kongzi memulai perjalanan berkeliling ke berbagai negeri menebarkan ajaran agama mengajak dunia kembali ke Jalan Suci (Dao) dan kembali ke Negeri Lu pada tahun 484 SM. Perjalanan 13 tahun inilah yang mengkukuhkan ke- nabi-an Nabi Kongzi.
Di dalam Kitab Sishu bagian Lunyu Bab III ayat 24 ada tertulis: “Sudah lama dunia ingkar dari Dao (Jalan Suci), kini Tian (Tian Yang Maha Esa) mengutus dan menjadi Guru (Kongzi) Sebagai Muduo Tian (Genta Rohani Tian)”.
Jelas dan tegaslah orang suci tapal batas negeri Gi yang menyakinkan para murid Nabi untuk tidak gelisah dan menepati keadaan, memberi pandangan Nabi Kongzi sebagai Muduo Tian bukan tanpa alasan! Dari uraian apa dan sejarah Muduo bisa disimpulkan: Bahwa Nabi Kongzi dalam peran Suwang (Raja Tanpa Mahkota) yang melanjutkan (menggenapi dan menyempurnakan) Maha Karya Dinasti Zhou (Rangkaian Wahyu dan Kitab Wahyu: Yijing), yang menetapkan hukum dunia dan menghimpun Kitab Suci untuk manusia, sesungguhnya memang tak lain tak bukan adalah Genta Rohani Tian:
• Yang membawa dan memberitakan Firman Tian untuk umat manusia.
• Yang memberi pertanda dan peringatan bagi umat manusia akan Dia.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 83
                 


























































































   87   88   89   90   91