Page 109 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi pekerti
P. 109
Khonghucu justru mendorong orang untuk menjadi berhasil dalam karirnya, tetapi tidak hanya berhenti sampai disitu, melainkan juga harus membina diri kita.
Untuk menjadi seorang yang bijaksana adalah tujuan tertinggi dalam pembinaan moral. Itulah sebabnya mengapa agama Khonghucu menekankan komitmen menyeluruh terhadap tujuan ini dan tidak pernah berhenti dalam proses belajar.
Sebagian dari kita merasa bahwa tidak mungkin menjadi seorang yang bijaksana, karena menjadi seorang yang bijaksana adalah cita- cita yang terlalu tinggi. Nabi Kongzi sendiri tidak mengakui bahwa beliau adalah seorang bijaksana. Beliau bersabda, “Untuk menjadi seorang nabi atau seorang yang berperi cinta kasih, bagaimana Aku berani mengatakan? Tetapi dalam hal belajar dengan tidak merasa jemu, mendidik orang dengan tidak merasa capai, orang boleh mengatakan hal itu bagi-Ku.” (Lunyu VII: 34) Selain itu, beliau juga bersabda, “Biar Aku tidak dapat menjumpai seorang nabi, asal dapat menjumpai seorang Junzi, cukuplah bagi-Ku. Biar Aku tidak menjumpai seorang yang sempurna kebaikannya, asal dapat menjumpai berkemauan tetap, cukuplah bagi Ku. Orang yang sesungguhnya tidak mempunyai, tetapi berlagak mempunyai; sebenarnya kosong, tetapi berlagak penuh; dan sesungguhnya kekurangan, tetapi berlagak mewah; niscaya sukar mempunyai kemauan yang tetap.” (Lunyu VII: 26).Tetapi ia menjadikan cita-cita untuk menjadi seorang bijaksana sebagai sebuah inspirasi dan contoh bagi pembinaan diri. Namun beliau mengatakan bahwa kita dapat dan harus bekerja ke arah yang lebih dapat dicapai pada akhirnya, itulah menjadi seorang Junzi atau seorang yang terbina moralnya.
Aktivitas Mandiri
D Tuliskan perilaku seorang Junzi yang kalian lihat dan dengar dalam kehidupan kamu sehari- hari
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti untuk SMP kelas VIII| 103