Page 146 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi pekerti
P. 146
Renungan ayat
”Aku tidak menggerutu kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak pula menyesali manusia. Aku hanya belajar dari tempat yang rendah ini menuju tinggi. Tuhan Yang Maha Esa lah yang mengenal/mengerti diriku.” (Lunyu XIV: 35)
”Melihat kebaikan, takut tidak dapat mencapai; melihat ketidakbaikan, merasa sebagai tercelup air mendidih.”
”Menyembunyikan diri memupuk cita, menjalankan kebenaran untuk menempuh Jalan Suci.” (Lunyu XVI: 11)
”Yang mengerti belum sebanding dengan yang menyukai, sedang yang menyukai belum sebanding dengan yang dapat merasa gembira/bahagia di dalamnya.” (Lunyu VI: 20)
”Sungguh bijaksana Hui! Dengan hanya sebakul nasi kasar, segayung air, diam di kampung miskin yang bagi orang lain sudah tidak akan tahan; tetapi Hui tidak berubah kegembiraannya.” (Lunyu VI: 11)
”Siapakah keluar rumah tidak melalui pintu? Mengapakah orang tidak hidup menempuh Jalan Suci?” (Lunyu VI: 17)
”Kalau orang mau mengerti, haruslah merasa puas; kalau orang tidak mau mengerti, harus merasa puas pula!” ”Bagaimana agar dapat selalu merasa puas?” ”Junjunglah kebajikan, berbahagialah di dalam kebenaran; dengan demikian akan selalu merasa puas. Maka seorang siswa itu biarpun miskin tidak kehilangan kebenaran, kalau berhasil ia pun tidak mau terpisah dari Jalan Suci. Miskin tidak kehilangan kebenaran, seorang siswa dapat menjaga kehormatan diri. Berhasil tidak mau terpisah dengan Jalan Suci, maka rakyat
140 | Kelas VIII SMP