Page 96 - Buku Paket Kelas 11 Seni Budaya Semester 1
P. 96

         luar biasa mahir dalam memainkan alat musik dan membawakan lagu). Penggarapan musik dan lagu pun otomatis semakin kompleks dan rumit. Dalam kaitannya dengan pendidikan musik, kompleksitas dan kerumitan yang menjadi kecenderungan para virtuoso ini kemudian dikritik oleh filosof kenamaan, yaitu Aristoles (sekitar abad ke-4 SM).
Setelah kejayaan masa Yunani Kuno, mulailah muncul reaksi terhadap kompleksitas teknik dalam musik, baik secara teoretis maupun secara praktis. Reaksi penyederhanaan atas kompleksitas musik Yunani Kuno dilakukan sejak awal zaman Kristen.
Contoh-contoh notasi musik zaman Yunani Kuno memang tidak banyak. Namun ada yang masih hingga masa kini, yaitu:
1. dua lagu pujian kepada Apollo (sekitar tahun
150 SM),
2. sebuah lagu untuk acara minum (sekitar
tahun 150 SM), dan
3. tiga lagu dari Mesomede, Kreta, (sekitar
abad ke-2 M).
Dari lagu-lagu yang ditemukan dapat
diketahui bahwa musik Yunani Kuno umumnya memiliki sifat:
1. monofonis (satu suara) dengan heterofoni
pada waktu alat-alat musik mengikuti suara. 2. Sudah dipraktikkannya improvisasi, namun diatur melalui konvensi-konvensi bentuk dan
Sumber: google.co.id
Gambar 9.15 Alat Musik Yunani Kuno
 gaya dengan pola melodi yang mendasar.
3. Musik dan teks berhubungan sangat erat serta melodi dan irama, teks dalam hal ini puisi,
sangat menentukan cara penyusunannya dalam musik.
Meskipun demikian, dalam hal teori musik, zaman Yunani Kuno menghasilkan karya-karya yang cukup banyak dan monumental. Bahkan, teori musik yang lahir pada zaman itu masih berpengaruh dan menjadi acuan hingga masa kini. Ukuran interval-interval musik, termasuk pembagian oktaf ke dalam delapan nada yang dibuat oleh Pythagoras pada abad ke-6 SM masih digunakan hingga kini. Rumusan ide Harmoni dari Alam Semesta (Music of the Spheres)-nya juga menjadi ide yang sangat populer di kalangan ahli teori musik dari Abad Pertengahan.
Ide-ide teori musik Yunani Kuno yang lahir dari para filosof di antaranya:
1. Harmonics (risalah teori musik tertua) yang menguraikan tetrakord (kumpulan empat nada berjarak satu kuart) karya Aristoxemus (tahun 330 SM) teori ini kemudian disederhanakan
2.
oleh Ptolomeus, ahli atematika abad ke-2 M.
Ethos, teori tentang efek musik terhadap moral, karya Plato (tahun 427-347 SM) dan Aristoteles (tahun 384-322 SM). Dalam teori ini mereka menyatakan bahwa musik dapat berpengaruh terhadap emosi pendengarnya. Musik yang baik akan berpengaruh baik terhadap moral pendengarnya, musik yang buruk juga akan berpengaruh buruk kepada pendengarnya.
   90
Kelas XI sMa/Ma/sMK/MaK seMester 1
        








































































   94   95   96   97   98