Page 225 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 225

 Demikian juga sifat dan sikap kesatrya sejati tersebut ditunjukkan oleh adiknya, Pangeran Wibhisana. Wibhisana sebagai seorang kesatrya sejati yang cerdas dan mempuni di bidang perang dengan anak panahnya dengan sangat mudah dapat menggempur musuh-usuhnya ikut bersama Rama mempertahankan negaranya dari rongrongan musuhnya yakni Rahwana. Rama dan Pangeran Wibhisana adalah putra ayodhya yang cerdas, pintar, cekatan dan terampil dalam bela Negara. Kedua Pangeran (Rama dan Wibhisana) tampil di medan pertempuran dengan sikap kesatrya sejati abdi kerajaan.
Sāngsö sang tiga déwata Tripurusa pratyaksa māwak katon,
Sang Hyang Tryagni murub padā nira dilah tulya manah tan padém, mangkin dhìra aho ahangkréti nikā, sang krura Léngkādhipa,
tar kéwran lumagéng tigangwang amanah māna ng manah nimna ya.
Terjemahannya:
Tat kala beliau bertiga maju tampak sebagai Hyang Tripurusa, bagaikan Hyang Tri Agni berkobar pikiran beliau yang pantang mundur merupakan nyalanya, semakin gagah perkasa dan angkuh Sang Ràwana prabhu Lengka, tidak merasa gentar menghadapi ke tiganya dan membulatkan tekad dengan perkasa melepaskan panah (Kw. Rāmāyana, XXIV.2).
Pengabdian; Pengabdian kepada sifat dan sikap kebenaran harus tetap mengandalkan sikap kasih sayang terhadap sesama sekaligus terhadap mahkluk lainnya. Kasih sayang “ahimsa” mengandung makna tidak menyakiti, baik melalui pikiran, perkataan, dan tindakan terhadap mahkluk manapun termasuk
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 219



























































































   223   224   225   226   227