Page 328 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 328

 Terjemahannya:
Hendaknya anak laki-laki patuh kepada ayahnya dan menyenangkan hati ibunya (Atharvaveda III.30. 2).
Wiwaha/perkawinan dalam Agama Hindu dipandang sebagai suatu yang amat mulia dan sakral. Dalam Manawa Dharmasastra dijelaskan bahwa Wiwaha itu bersifat sakral yang hukumnya bersifat wajib, dalam artian harus dilakukan oleh setiap orang yang normal sebagai suatu kewajiban dalam hidupnya. Penderitaan yang dialami oleh seseorang dan juga oleh para leluhur dapat dikurangi bila memiliki keturunan. Penebusan dosa dapat dilakukan oleh keturunannya, seperti dijelaskan dalam berbagai karya sastra Hindu, baik Itihasa maupun Purana. Jadi, tujuan utama dari Wiwaha adalah untuk memperoleh keturunan “sentana” terutama yang “suputra”. Suputra dapat diartikan anak yang hormat kepada orang tua, cinta kasih, terhadap sesama, dan berbhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa dan para leluhurnya. Suputra sebenarnya berarti anak yang mulia dan mampu menyeberangkan orang tuannya dari penderitaan menuju kebahagiaan. Seorang anak yang suputra dengan sikapnya yang mulia mampu mengangkat derajat dan martabat orang tuannya.
Selanjutnya dijelaskan bahwa:
Orang yang mampu membuat seratus sumur masih kalah keutamaannya dibandingkan dengan orang yang mampu membuat satu waduk, orang yang mampu membuat sutu waduk kalah keutamaannya dibandingkan dengan orang yang mampu membuat satu yadnya secara tulus-ikhlas, dan orang yang
322 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13





























































































   326   327   328   329   330