Page 119 - Buku Paket Kelas 10 Agama Khonghucu
P. 119
B. Agama Khonghucu Di Indonesia
1. Awal Mula Perkembangan
Pada awal perkembangan agama Khonghucu di Indonesia ajaran- ajarannya dipraktikkan terbatas di lingkungan keluarga keturunan Zhonghoa yang dimungkinkan antara satu dengan yang lainnya belum mencerminkan adanya suatu keseragaman. Mereka melakukan berbagai tata cara keagamaan dengan ritual menurut apa yang telah dilakukan secara turun temurun oleh para nenek moyang mereka dengan penuh toleransi antara satu dengan yang lain.
Perkembangan selanjutnya, ajaran agama Khonghucu didukung oleh kehidupan berorganisasi kemasyarakatan dan keagamaan dengan maksud agar teratur dan lebih baik sesuai dengan tuntutan zaman tanpa mengurangi esensi/inti dan nilai penghayatan spiritual atau justru dalam rangka untuk meningkatkannya dalam berbagai aspek kehidupan umat manusia.
2. Masuknya Agama Khonghucu Ke Indonesia
Keberadaan umat Khonghucu Indonesia beserta lembaga-lembaga keagamaannya sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Mengingat sejak zaman Sanguo sekitar abad ke tiga sebelum Masehi, agama Khonghucu telah menjadi salah- satu dari tiga agama di negeri Zhongguo pada saat itu. Terlebih lagi pada zaman Dinasti Han (tahun 136 SM.) bahwa agama Khonghucu ditetapkan sebagai agama Negara.
Agama Khonghucu di Indonesia tiba sebagai agama keluarga. Kedatangan komunitas Konfusian pertama kali terjadi pada masa formasi kerajaan Majapahit. Mereka datang bersama tentara Tar-Tar yang dikirim untuk menghukum Kertanegara (Raja Singosari terakhir).
sumber: dokumen penulis Gambar 6.1 Kelenteng Talang di kota Cirebon-Jawa Barat
Sebagai suatu bukti mengenai keberadaan agama Khonghucu di Indonesia pada tahun 1688 dibangun Kelenteng Thian Hokiong di Makassar, tahun 1819 dibangun Kelenteng Ban Hingkiong di Manado dan tahun 1883 dibangun Kelenteng Boen Thiangsoe di Surabaya.
Kemudian pada tahun 1906 setelah diadakan pemugaran kembali berganti nama menjadi Wenmiao. Kelenteng Talang
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 113