Page 32 - Buku Paket Kelas 10 Agama Khonghucu
P. 32

        • Siapa yang tidak dapat membedakan bahwa sesuatu itu pantas atau tidak pantas untuk dilakukan.
Mengzi berkata: “Rasa hati kasihan dan tidak tega tiap orang mempunyai, rasa hati malu dan tidak suka tiap orang mempunyai, rasa hati hormat dan mengindahkan tiap orang mempunyai, rasa hati membenarkan dan menyalahkan tiap orang mempunyai. Adapun rasa hati berbelas kasihan dan tidak tega itu menunjukkan adanya benih cinta kasih. Rasa malu dan tidak suka menunjukkan adanya benih menjunjung kebenaran. Rasa hati hormat dan mengindahkan menunjukkan adanya benih kesusilaan, dan rasa hati menyalahkan dan membenarkan menunjukkan adanya benih kebijaksanaan. Cinta kasih, kebenaran, kesusilaan, dan kebijaksanaan itu bukanlah hal-hal yang dimaksudkan dari luar ke dalam diri, melainkan diri kita sudah mempunyainya. Tetapi sering manusia tidak mau mawas diri. Maka dikatakan, carilah! Dan engkau akan mendapatkan, sia-siakanlah, dan engkau akan kehilangan ...!” “Sifat orang memang kemudian berbeda-beda, mungkin berbeda berlipat dua sampai lima atau bahkan tidak terhitung. Tetapi itu tidak dapat dicarikan alasan kepada watak sejatinya.” (Mengzi. VI A: 6/7)
“Mengapa kukatakan tiap orang mempunyai perasaan tidak tega akan sesama manusia? Kini bila ada seorang anak kecil yang hampir terjerumus ke dalam perigi, niscaya dari lubuk hatinya timbul rasa terkejut dan belas kasihan, ini bukan karena dalam hatinya ada keinginan untuk dapat berhubungan dengan orang tua anak itu, bukan ingin mendapat pujian kawan-kawan sekampung, bukan juga karena khawatir akan mendapat celaan.”
“Dari hal itu kelihatan, bahwa yang tidak mempunyai rasa belas kasihan itu bukan orang lagi, yang tidak mempunyai perasaan malu dan tidak suka itu bukan orang lagi, yang tidak mempunyai perasaan rendah hati dan mau mengalah itu bukan orang lagi, yang tidak mempunyai perasaan menyalahkan dan membenarkan itu bukan orang lagi.” (Mengzi. II A: 6/1-5) Mengzi berkata;
1. “Kemampuan yang dimiliki orang dengan tanpa belajar, disebut kemampuan asli (liangneng). Pengertian yang dimiliki orang dengan tanpa belajar, disebut pengertian asli (liangzhi).”
2. ”Anak-anak yang didukung tidak ada yang tidak mengerti/ mencintai orang tuanya, dan setelah besar tidak ada yang tidak mengerti harus hormat kepada kakaknya.”
3. ”Mencintai orang tua itulah cinta kasih, dan hormat kepada yang lebih tua itulah kebenaran. Tidak dapat dipungkiri memang itulah kenyataan yang ada di dunia.” (Mengzi. VII A: 15/1-3)
  26
| Kelas X SMA/SMK
        

























































































   30   31   32   33   34